Jakarta – Dua pekan setelah bencana hidrometeorologi melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jumlah warga yang mengungsi terus bertambah, kini mencapai 5.051 jiwa.
Para pengungsi tersebar di titik-titik pengungsian di 14 kecamatan, termasuk Kadupandak, Cijati, Leles, Agrabinta, Cikadu, dan Takokak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengungkapkan bahwa lokasi pengungsian sementara difokuskan di aula dan balai desa, madrasah, serta rumah-rumah warga yang tidak terdampak.
“Kami memang tidak mendirikan tenda pengungsian karena kondisi cuaca yang masih ekstrem,” ujar Asep saat dihubungi pada Sabtu (14/12/2024).
Penambahan jumlah pengungsi ini berdasarkan validasi data di lapangan serta mempertimbangkan kondisi cuaca dan medan jangkauan yang sulit di lokasi terdampak.
Selain itu, jumlah rumah yang mengalami kerusakan juga meningkat menjadi 3.068 unit, terdiri dari 701 unit rusak berat, 835 unit rusak sedang, dan 1.562 unit rusak ringan.
“Bencana juga merusak 81 bangunan masjid, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 bangunan sekolah,” tambah Asep. Infrastruktur lainnya yang terdampak meliputi 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan 47 jembatan.
Kerusakan ini menyebabkan sejumlah akses jalan menuju selatan Cianjur sempat terputus. Hingga kini, beberapa ruas jalan masih dalam proses penanganan oleh petugas gabungan.
Menurut Asep, jumlah warga yang terdampak bencana mencapai 12.656 jiwa. Korban jiwa tercatat tiga orang, sementara satu warga mengalami luka akibat tertimbun longsor dan terseret arus sungai.
Distribusi bantuan logistik yang melibatkan pemerintah daerah, TNI/Polri, dan relawan terus dilakukan ke wilayah-wilayah terdampak dan kantong-kantong pengungsian.
Namun, upaya ini menghadapi kendala berupa terbatasnya armada serta sulitnya menjangkau beberapa wilayah karena kondisi jalan yang rusak parah.
Bencana yang melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur pada Rabu (4/12/2024) ini mencakup banjir, tanah longsor, pergeseran tanah, dan jalan ambles.
Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor, sementara beberapa ruas jalan lumpuh total akibat ambles dan tertimbun material.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Cianjur, bencana ini terjadi di 27 titik yang tersebar di 17 kecamatan, termasuk Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.DMS/DC