Berita Maluku Terkini Hari Ini
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Berita Maluku Terkini - Radio DMS
No Result
View All Result

Ekonom Perkirakan BI-Rate Tetap 5,75 Persen pada RDG Februari 2025

Radio DMS 1027FM by Radio DMS 1027FM
Wednesday, 19 February 2025
in Ekonomi
0
WhatsApp Image 2024 05 14 at 21.04.52 d36a7a8a

Jakarta (DMS) – Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar PermataBank Faisal Rachman memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate pada level 5,75 persen dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan diumumkan hari ini.

“BI kemungkinan besar akan mempertahankan BI-Rate di level 5,75 persen pada RDG Februari 2025, mengingat ketidakpastian global yang masih cukup tinggi, terutama setelah sejumlah pejabat The Fed mendukung kebijakan suku bunga tinggi untuk jangka panjang. Pasar juga memperkirakan hanya ada penurunan 25 bps pada Fed Funds Rate tahun ini,” kata Faisal saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Berita Lainnya

IHSG menguat seiring respon positif kebijakan ekonomi domestic

Purbaya ke Kepala Daerah: Kalau Inflasi Terkendali, Hampir Pasti Kepilih Lagi

Harga emas Antam Senin ini turun Rp13.000 jadi Rp2,415 juta per gram

Namun, Faisal menyatakan bahwa Permata Institute for Economic Research (PIER) melihat ada peluang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada RDG bulan ini, jika melihat data inflasi yang terkendali dan surplus perdagangan yang berlanjut.

“Selain itu, yield Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga telah menurun. Oleh karena itu, jika BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, kami tidak akan terkejut,” ujarnya.

Faisal menambahkan bahwa pihaknya juga menantikan pernyataan dari BI terkait kebijakan moneter yang akan diambil ke depan. Jika suku bunga acuan dipangkas, hal tersebut bisa menjadi indikasi bahwa BI lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi meskipun stabilitas masih terjaga.

Sementara itu, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman juga memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen dalam RDG hari ini. Ia menyebutkan bahwa RDG kali ini akan menjadi momen penting dalam menentukan arah kebijakan moneter di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.

“Dengan BI mempertahankan suku bunga di level 5,75 persen, BI dihadapkan pada dilema antara menjaga stabilitas atau memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi,” ujar Rizal.

Menurut Rizal, keputusan untuk mempertahankan suku bunga dapat dilihat sebagai langkah konservatif untuk menjaga inflasi dalam target dan menghindari volatilitas nilai tukar, terutama di tengah ketidakpastian global. Namun, ia juga memperingatkan bahwa pendekatan ini bisa berisiko memperlambat pemulihan ekonomi domestik, terutama jika sektor riil membutuhkan insentif lebih besar.

Di sisi lain, Rizal menambahkan bahwa urgensi untuk menurunkan suku bunga semakin kuat, mengingat potensi tekanan eksternal yang bisa menghambat ekspor dan investasi. Perlambatan ekonomi global, khususnya di Amerika Serikat dan China, dapat melemahkan permintaan terhadap komoditas unggulan Indonesia, yang akhirnya berdampak pada sektor manufaktur dan perdagangan.

“Jika BI terlalu kaku dalam mempertahankan suku bunga tinggi, ada risiko daya beli masyarakat dan ekspansi bisnis terhambat, yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Namun, pelonggaran kebijakan moneter harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan inflasi yang tidak terkendali atau melemahkan stabilitas rupiah,” tambahnya.

Dalam kondisi ini, Rizal menyarankan BI untuk lebih proaktif dan tidak sekadar mengikuti kebijakan global, namun juga mempertimbangkan kebutuhan ekonomi domestik yang membutuhkan keseimbangan antara stabilitas dan ekspansi. “Melihat dinamika yang ada, kami memprediksi BI akan memilih untuk mempertahankan suku bunga di level 5,75 persen,” ujarnya.DMS/ACJakarta (DMS) – Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar PermataBank Faisal Rachman memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate pada level 5,75 persen dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan diumumkan hari ini.

“BI kemungkinan besar akan mempertahankan BI-Rate di level 5,75 persen pada RDG Februari 2025, mengingat ketidakpastian global yang masih cukup tinggi, terutama setelah sejumlah pejabat The Fed mendukung kebijakan suku bunga tinggi untuk jangka panjang. Pasar juga memperkirakan hanya ada penurunan 25 bps pada Fed Funds Rate tahun ini,” kata Faisal saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Namun, Faisal menyatakan bahwa Permata Institute for Economic Research (PIER) melihat ada peluang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada RDG bulan ini, jika melihat data inflasi yang terkendali dan surplus perdagangan yang berlanjut.

“Selain itu, yield Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga telah menurun. Oleh karena itu, jika BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, kami tidak akan terkejut,” ujarnya.

Faisal menambahkan bahwa pihaknya juga menantikan pernyataan dari BI terkait kebijakan moneter yang akan diambil ke depan. Jika suku bunga acuan dipangkas, hal tersebut bisa menjadi indikasi bahwa BI lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi meskipun stabilitas masih terjaga.

Sementara itu, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman juga memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen dalam RDG hari ini. Ia menyebutkan bahwa RDG kali ini akan menjadi momen penting dalam menentukan arah kebijakan moneter di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.

“Dengan BI mempertahankan suku bunga di level 5,75 persen, BI dihadapkan pada dilema antara menjaga stabilitas atau memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi,” ujar Rizal.

Menurut Rizal, keputusan untuk mempertahankan suku bunga dapat dilihat sebagai langkah konservatif untuk menjaga inflasi dalam target dan menghindari volatilitas nilai tukar, terutama di tengah ketidakpastian global. Namun, ia juga memperingatkan bahwa pendekatan ini bisa berisiko memperlambat pemulihan ekonomi domestik, terutama jika sektor riil membutuhkan insentif lebih besar.

Di sisi lain, Rizal menambahkan bahwa urgensi untuk menurunkan suku bunga semakin kuat, mengingat potensi tekanan eksternal yang bisa menghambat ekspor dan investasi. Perlambatan ekonomi global, khususnya di Amerika Serikat dan China, dapat melemahkan permintaan terhadap komoditas unggulan Indonesia, yang akhirnya berdampak pada sektor manufaktur dan perdagangan.

“Jika BI terlalu kaku dalam mempertahankan suku bunga tinggi, ada risiko daya beli masyarakat dan ekspansi bisnis terhambat, yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Namun, pelonggaran kebijakan moneter harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan inflasi yang tidak terkendali atau melemahkan stabilitas rupiah,” tambahnya.

Dalam kondisi ini, Rizal menyarankan BI untuk lebih proaktif dan tidak sekadar mengikuti kebijakan global, namun juga mempertimbangkan kebutuhan ekonomi domestik yang membutuhkan keseimbangan antara stabilitas dan ekspansi. “Melihat dinamika yang ada, kami memprediksi BI akan memilih untuk mempertahankan suku bunga di level 5,75 persen,” ujarnya.DMS/AC

Tags: berita ambonBerita MalukuBIEkonomiInvestasiPasar ModalRate
Previous Post

Menanti Gebrakan Kepala Daerah Terpilih “Biking Bae” Maluku

Next Post

Capaian Kinerja 2024 Kejati Maluku Selamatkan Uang Negara Rp28,1 Miliar

Berita Terkait

IHSG
Ekonomi

IHSG menguat seiring respon positif kebijakan ekonomi domestic

Tuesday, 21 October 2025
menteri keuangan purbaya
Ekonomi

Purbaya ke Kepala Daerah: Kalau Inflasi Terkendali, Hampir Pasti Kepilih Lagi

Monday, 20 October 2025
harga emas antam
Ekonomi

Harga emas Antam Senin ini turun Rp13.000 jadi Rp2,415 juta per gram

Monday, 20 October 2025
Harga Emas Antam Anjlok Rp57.000 per Gram
Ekonomi

Harga Emas Antam Anjlok Rp57.000 per Gram

Saturday, 18 October 2025
OJK
Ekonomi

OJK Sebut Kapitalisasi Pasar Saham Capai 68,78 Persen dari PDB per 16 Oktober

Friday, 17 October 2025
Perusahaan Indonesia Hong Kong
Ekonomi

Perusahaan Indonesia-Hong Kong memperluas kolaborasi bidang fintech

Friday, 17 October 2025
Next Post
Image1 13

Capaian Kinerja 2024 Kejati Maluku Selamatkan Uang Negara Rp28,1 Miliar

STREAMING


Download Aplikasi Radio DMS
Berita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon

 

Berita Maluku Terkini – Radio DMS

Portal berita yang menyediakan berita ambon, berita maluku, berita maluku hari ini, dan berita ambon hari ini aktual dan terpercaya.

MEDIA GROUP

  • DMS 102,7 FM Ambon
  • Carang TV Ambon
  • Duta 90,9 FM Ambon
  • Duta 98,7 FM Masohi
  • Ambon 96,8 FM Ambon

ALAMAT RADIO DMS

Studio & Kantor

JL. AY. PATTY No. 21, Lt. 2 AMBON, MALUKU 97124
Telp. : 0911-353325, 341900, 353329
Fax. : 0911-347423
Email : marketing@radiodms.com / emahaly@yahoo.com

 

 

  • Disclaimer
  • DMS MEGA Hits
  • DMS Trend 21
  • Home
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Station Radio Di Ambon
  • Tentang Kami

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.