Banjarnegara – Fenomena embun beku atau embun es, yang dikenal dengan sebutan embun upas, kembali menyelimuti kawasan sekitar kompleks Candi Arjuna di Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dalam tiga hari terakhir.
“Kebetulan tiga hari ini kembali beku setelah tiga minggu kemarin ada hujan,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Objek Wisata Dieng Sri Utami di Banjarnegara, Minggu.
Sri Utami menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengecekan, suhu udara di sekitar kompleks Candi Arjuna pada Minggu (14/7) pukul 05.30 WIB tercatat mencapai minus 1 derajat Celsius. Bahkan, area yang diselimuti embun beku pada Minggu pagi lebih luas dibandingkan dua hari sebelumnya.
“Ketebalan embun beku bervariasi tergantung posisinya,” tambahnya.
Sri Utami juga mencatat lonjakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng, bertepatan dengan liburan sekolah. Banyak wisatawan yang memilih menginap di penginapan sekitar untuk menikmati fenomena embun beku di pagi hari.
“Dari pantauan kami, tadi pagi ada lebih dari 100 wisatawan yang berburu embun es di sekitar kompleks Candi Arjuna,” katanya.
Menurut prediksi BMKG, fenomena embun beku akan sering muncul di Dieng selama puncak musim kemarau, seperti tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat setempat, dengan kearifan lokalnya, sering kali bisa memprediksi kemunculan embun beku berdasarkan kondisi cuaca yang cerah pada siang hari dan penurunan suhu yang signifikan pada sore harinya.
“Suhu udara kemarin sore terasa sangat dingin, dan salah seorang warga mengatakan ‘besok sepertinya tebal Bu Uut (sapaan akrab Sri Utami)’,” tambahnya.
Sri Utami berharap kondisi cuaca di Dieng tetap cerah tanpa hujan sehingga embun beku masih berpotensi muncul hingga pelaksanaan Dieng Culture Festival (DCF) XIV pada 23-25 Agustus 2024, yang akan menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung.
Dalam kesempatan terpisah, Alif Faozi, warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, mengakui suhu udara pada Minggu pagi sangat dingin. “Saat mau shalat Subuh, saya pakai water heater untuk berwudu, tapi airnya tidak terasa hangat karena saking dinginnya. Namun saya tidak sempat cek berapa suhu udaranya,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Desa Dieng Kulon itu.
Alif mengakui fenomena embun beku tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menginap di Dieng. “Kebetulan sekarang sedang masa liburan, banyak wisatawan yang datang ke Dieng dan sebagian di antaranya menginap. Tadi pagi mereka terlihat menikmati fenomena embun beku ini,” ujarnya. DMS/AC