Halmahera Barat – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat mulai melakukan evakuasi besar-besaran warga yang berada dalam radius bahaya erupsi Gunung Ibu, Sabtu (18/1/2025). Evakuasi ini mencakup tiga desa, yaitu Todoke, Tuguis, dan Soa Sangaji.
“Rencananya hari ini akan dilakukan evakuasi besar-besaran. Semalam warga sepakat untuk memulai evakuasi pagi ini,” ujar Sekretaris BPBD Halmahera Barat, Ade Fabanyo, di lokasi pengungsian.
Gunung Ibu telah dinaikkan statusnya dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) oleh PVMBG, sehingga enam desa direkomendasikan untuk evakuasi. Warga dari Desa Borona dan Togoreba Sungi, yang sebelumnya menolak, kini bersedia dipindahkan ke tempat aman.
Sebanyak 18 warga Desa Borona kini berada di pos pengungsian kantor Desa Tongute Sungi, sementara 45 warga Desa Togoreba Sungi ditempatkan di gedung gereja tua Desa Akesibu. Proses evakuasi melibatkan BPBD, TNI, Polri, serta tokoh masyarakat.
Hingga saat ini, jumlah total pengungsi mencapai 284 jiwa, dengan estimasi mencapai 3.000 jiwa setelah semua desa dievakuasi. Pendekatan persuasif melalui sosialisasi dan kerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga.
“Melalui koordinasi dengan semua pihak, kami terus mengedukasi warga tentang bahaya erupsi Gunung Ibu. Harapannya, semua dapat dievakuasi tepat waktu,” tambah Ade.
Proses evakuasi akan terus berlanjut hingga semua warga yang terancam berhasil dipindahkan ke lokasi aman.DMS/KC