Jakarta (DMS) – Musisi senior Fariz RM akhirnya buka suara panjang lebar di sidang kasus narkotika yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (11/8/2025).
Lewat nota pembelaan alias pledoi, pelantun Sakura ini mengaku bersalah, menceritakan perjuangannya melawan candu narkoba, sampai janji kalau ini bakal jadi kesalahan terakhirnya.
“Kesalahan terbesar saya adalah memilih menggunakan narkotika di masa muda, yang akhirnya jadi kebiasaan buruk,” ungkap Fariz di hadapan majelis hakim.
Meski begitu, ia menegaskan kalau penggunaan narkoba gak pernah mengganggu profesionalismenya sebagai musisi.
“Saya nggak pernah pakai saat kerja, jadi reputasi saya secara langsung gak terpengaruh,” tambahnya.
Fariz RM cerita kalau dia udah berkali-kali coba lepas dari jerat narkoba, salah satunya lewat rehabilitasi. Ia sempat menyinggung kasus ketiganya pada 2018, saat ditangkap Polres Jakarta Utara dan langsung dibawa ke panti rehabilitasi BNN di Lido.
Dari proses hukum itu, ia divonis wajib rehab setahun penuh. “Waktu itu, saya berhasil berhenti jadi pengguna aktif,” katanya.
Sayangnya, tekanan psikis sering bikin Fariz RM tergelincir lagi. “Saya punya kelemahan, Yang Mulia. Kalau lagi tertekan, saya bisa balik pakai lagi,” akunya.
Dalam pledoinya, musisi 66 tahun itu mengaku menyesal dan siap menerima apa pun keputusan hakim.
“Saya percaya apapun putusan nanti adalah kehendak Allah, memberi saya kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat, keluarga, dan profesi saya,” ucapnya.
Fariz RM juga minta maaf ke keluarga, ibunya, istri, anak-anak, dan seluruh pencinta musik Indonesia. Ia berharap kesalahan ini gak menghapus kontribusinya di dunia musik.
“Saya janji ini akan jadi yang terakhir,” tegasnya.
Menutup curhatnya di persidangan, Fariz RM berharap bisa tetap berkarya di musik meski usianya sudah tak muda dan ia masih jadi tulang punggung keluarga.
“Saya ingin kembali ke masyarakat dengan sehat lahir batin, berpikir positif, dan tetap berkarya,” pungkasnya.DMS/DC
