Berita Maluku, Ambon – Forkopimda Maluku bersama Pemda Maluku Tengah menggelar rapat bersama membahas rekonsiliasi dan pemulangan pengungsi Kariu dari Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, berlangsung di lantai 2 Kantor Gubernur Maluku, Rabu (10/08).
Rapat tersebut digelar secara tertutup dipimpin Sekda Maluku Sadali Ie, dihadiri Pangdam XVI Pattimura, Kapolda Mauku, Danlantamal IX Ambon, Ketua DPRD Maluku serta Forkopimda Maluku dan juga Maluku Tengah.
Diketahui ratusan keluarga asal negeri Kariu saat ini saat ini sedang megungsi di negeri Aboru, sejak konflik Pelauw-Kariu akhir Januari 2022 lalu.
Sekda Sadali le saat di wawancarai sejumlah awak Media setelah pertemuan tersebut mengakui ada titik terang penyelesaian penanganan masalah antar kedua negeri tersebut.
Dirinya berharap dari evaluasi yang dilakukan persoalan kedua negeri bertikai segera dapat diselesaikan sehingga masyarakat Kariu dapat kembali ke daerah mereka.
“Semua tim bergerak baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pemda Maluku Tengah mencari solusi terbaik”ujar Sekda .
Disebutkan dari hasil pertemuan, perutusan negeri Pelauw maupun Kariu memberikan respon baik menuju proses rekonsiliasi.
“Intinya evaluasi yang di lakukan mengarah ke langkah – langkah yang lebih baik” katanya
Di tempat yang Ssma Bupati Mlauku Tengah Tuasikal Abua menjelaskan, pemerintah daerah setempat akan mengambil langkah menyelesaikan persoalan ini dalam waktu singkat.
Bupati berharap langkah rekonsiliasi untuk mengahiri semua permasalahan antar kedua negeri yang dilakukan oleh pemerintah daerah perlu didukung oleh kedua negeri sehingga bisa diselesaikan dengan baik dan cepat.
Diketahui bentrokan antarwarga Desa Ori dan Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah terjadi Selasa (25/1). Dua orang tewas, puluhan unit rumah terbakar, dan empat orang terluka dalam peristiwa ini, termasuk seorang anggota Polri.
Insiden ini dipicu kesalahpahaman terkait batas tanah antara warga Desa Ori dan Kariu.DMS