Mamasa (DMS) – Massa dari Aliansi Masyarakat Mamasa Bersatu menyegel Kantor Bupati Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), menuntut pembayaran gaji aparat desa yang tertunda serta pengaktifan 21 ribu kartu BPJS milik warga yang menjadi tanggungan pemerintah daerah.
“Kami masih menyegel kantor bupati hingga tuntutan kami dipenuhi. Saat ini, aktivitas di kantor tersebut tidak berjalan,” kata Koordinator Aksi, Taufiq Ramawijaya, kepada wartawan, Kamis (23/1/2025).
Aksi penyegelan Kantor Bupati yang berlokasi di Desa Osango, Kecamatan Mamasa, dimulai pada Rabu (22/1) dan terus berlanjut. Selain Kantor Bupati, massa juga menyegel Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mamasa.
“Pelayanan lumpuh total. Kantor keuangan (BPKAD) juga sudah kami segel,” tambah Taufiq.
Menurut Taufiq, aparat desa di Kabupaten Mamasa belum menerima gaji selama sembilan bulan. Selain itu, ribuan kartu BPJS yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dinonaktifkan, sehingga banyak warga tidak bisa mengakses layanan kesehatan.
“Untuk gaji aparat desa, penundaan terjadi sejak November-Desember 2023, dan sepanjang tahun 2024 dari Mei hingga sekarang. Sementara itu, ada 21 ribu kartu BPJS warga yang belum diaktifkan,” jelasnya.
Selain menuntut pembayaran gaji dan pengaktifan BPJS, massa juga meminta pengangkatan tenaga honorer dengan status R2 dan R3 menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
“Tuntutan kami meliputi pembayaran penghasilan tetap aparat desa, tunjangan badan permusyawaratan desa, serta pengangkatan honorer R2 dan R3 menjadi PPPK,” tegas Taufiq.
Dia memastikan bahwa aksi penyegelan kantor bupati akan terus dilakukan hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Kami akan terus menyegel kantor ini jika hak-hak kami tidak dipenuhi. Kami tidak akan mundur,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Penjabat (Pj) Bupati Mamasa, Muhammad Zain, belum memberikan tanggapan. Panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirimkan oleh wartawan belum direspon.
Dalam foto yang beredar, Kamis (23/1), tampak pintu masuk Kantor Bupati Mamasa ditutup dengan spanduk putih bertuliskan “Disegel”. Spanduk lain yang dibentangkan di depan sebuah mobil berisi tulisan: “Aliansi Masyarakat Mamasa Bersatu, mosi tidak percaya pemda #siltap, tunjangan BPJS, R2/R3 Tuntaskan.”
Beberapa warga terlihat duduk di anak tangga menuju pintu masuk kantor, sementara yang lain beristirahat di atas terpal yang dibentangkan di pelataran kantor.DMS/DC