Berita Masohi – Seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 21 Masohi, dilarang membawa lato-lato ke sekolah. Larangan tersebut cukup beralasan, karena suara yang ditimbulkan dari permainan itu sangat mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah.
Berbekal alasan itu pula, pihak Sekolah mengeluarkan larangan bagi siswa membawa permainan viral itu untuk tidak memainkannya di lingkungan sekolah.
Kepala SD 21 Masohi, Hj Kuraisyin Marasabessy menyebut, anak-anak kerap kali bermain lato-lato tanpa mengenal waktu. Bahkan, tak sedikit pula yang membawanya ke sekolah sehingga fokus siswa terganggu selama berada menjalani proses belajar mengajar.
Pihak sekolah katanya rutin melakukan razia dan mengambil lato-lato atau barang mainan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan.
Dalam penerapannya, larangan tersebut menuntut keaktifan para guru untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap siswa.
Selain itu pihak sekolah juga meminta partisipasi orang tua siswa untuk lebih mengawasi dan memastikan keamanan anak-anaknya dalam melakukan berbagai aktivitas agar tidak membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.
Seperti diketahui mainan lato-lato mendadak nge–hits, belakangan ini. Tak terkecuali di Kota Masohi. Hampir di setiap sudut kota ini ada anak-anak yang memainkan lato-lato.
Positifnya, permainan ini bisa membuat anak-anak sejenak melupakan gadget. Negatifnya, suaranya yang bising sering dianggap mengganggu.
Namun, karena terlalu sering dimainkan, suara yang ditimbulkan bagi sebagian orang dirasa mengganggu dan membuat orang lain susah fokus.
Beberapa sekolah, bahkan mengeluarkan surat edaran khusus, terkait larangan membawa lato-lato. Larangan muncul karena pihak sekolah menginginkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas lancar. Sehingga siswa lebih fokus dalam belajar.
Bila siswa kedapatan membawa lato-lato atau jenis mainan lainnya akan disita, karena pihak sekolah sebelumnya sudah meminta siswa untuk tidak boleh membawa jenis mainan apapun untuk dimainkan di lingkungan sekolah.DMS