Jakarta — Menghadapi pertandingan melawan Irak dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 2024, Garuda Muda mungkin akan mempertimbangkan untuk mengubah formasi permainan mereka. Meskipun Irak tidak sekuat Uzbekistan, tim ini telah menunjukkan kelemahan yang dapat dieksplorasi.
Irak, seperti Garuda Muda, telah mengalami dua kekalahan dalam turnamen ini, dengan menjaringkan tujuh gol dan kebobolan sebanyak tujuh kali. Dengan kedua tim terlihat seimbang dalam statistik tersebut, peluang untuk menang atau kalah sama besarnya bagi kedua tim.
Salah satu pelajaran yang bisa diambil dari kekalahan Irak adalah bagaimana mereka kalah dalam dua pertandingan sebelumnya. Kekalahan pertama mereka melawan Thailand terjadi karena ketidakmampuan mereka untuk memanfaatkan peluang dengan efektif, meskipun mendominasi dalam hal penciptaan peluang, penguasaan bola, dan akurasi umpan.
Dalam kekalahan kedua melawan Jepang, Irak bahkan kalah dalam segala hal, termasuk dalam menciptakan peluang, penguasaan bola, dan akurasi umpan. Ini menunjukkan bahwa strategi mereka mungkin tidak efektif terhadap lawan yang lebih tangguh.
Perubahan formasi mungkin menjadi kunci untuk mengatasi kelemahan ini. Irak telah bongkar-pasang formasi selama turnamen ini, dari 4-2-3-1 dalam fase grup menjadi 4-4-2 dalam perempat final melawan Vietnam, dan 3-4-3 dalam semifinal melawan Jepang.
Dengan memperhatikan kelemahan dan fleksibilitas formasi Irak, Garuda Muda dapat memilih taktik yang lebih adaptif untuk menghadapi pertandingan penting ini. DMS/AC