Berita Maluku, Ambon- Ratusan sopir angkot yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkot Kota Ambon (ASKA) menyerbu dan menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (22/2) siang.
Ratusan sopir angkot langsung membuka pembatas kantor Gubernur Maluku dan menerobos masuk ke halaman parkir tanpa bisa dihalangi baik oleh personel Satpol PP dan Polisi.
Dalam aksinya mereka menyampaikan tiga tuntutan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku yaitu penolakan pembangunan lapak dalam terminal mardika, persoalan transportasi online dan masalah bahan bakar minyak (BBM).
Aksi demo dipimpin Ketua Umum ASKA, Paulus Nikijuluw dan Sekretaris Umum Risman Laduheru. Mereka mendesak Gubernur Maluku Murad Ismail dan Sekda Maluku Sadli Ie, untuk bertemu para demonstran untuk menjelaskan tentang proses pembangunan lapak yang dibangun di dalam terminal Mardika.
Menurut Nikijuluw, kondisi terminal yang semrawut, saat ini sudah dibenahi oleh Pemkot Ambon namun anehnya terjadi pembangunan lapak-lapak pedagang di dalam terminal itu.
Hal ini menurut SKA semakin mempersempit ruang gerak para sopir angkot untuk melakukan akstifitas di dalam terminal Mardika tersebut.
Dalam aksi ini ASKA juga mendesak pemerintah provinsi menghadirkan pihak Pertamina untuk menjelaskan terkait persoalan BBM.
Saat melakukan aksinya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku Meikyal Pontoh dan Kadis Perhubungan (Kadishub) Provinsi Maluku M Malawat hadir menemui para pendemo, namun ratusan sopir yang berada di areal depan lobi kantor Gubernur Maluku menolak.
Mereka menginginkan agar Gubernur atau Sekda menemui dan menjelaskan terkait persoalan yang dihadapi para sopir angkot saat ini.
Tidak terima dengan kehadiran Asisten II Bidang Meikyal Pontoh dan Kadishub M. Malawat ratusan sopir langsung b meninggalkan kantor Gubernur dan melanjutkan aksi mereka di ruas jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Pattimura.
Sebelum menggelar aksi, sejumlah angkot yang sementara beroperasi diberhentikan sesama sopir lain dan meminta untuk tidak beroprasi serta turut mengambil bagian dalam aksi demo. Para penumpang diminta untuk turun. Alhasil mereka terpaksa turun dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan transportasi online maupun ojek pangkalan.
Aksi mogok tersebut, tidak hanya terpusat di pelataran Monumen Gong Perdamaian Dunia dan Lapangan Merdeka, namun juga di sejumlah lokasi di Kota Ambon.
Disejumlah titik, puluhan sopir angkot juga melakukan aksi yang sama menghentikan angkot yang sementara beroperasi.
Usai menurunkan penumpang, sopir angkot yang beroperasi kemudian diarahkan untuk menuju ke pusat aksi demo di Monumen Gong Perdamaian Dunia dan Lapangan Merdeka.DMS