Berita Malteng, Masohi – Cuaca buruk yang memicu gelombang pasang pada, Senin malam hingga Selasa siang, membuat kerusakan parah dua desa di peisisr Pulau Seram Bagian Utara, Kabupaten Maluku Tengah.
Dari vidioe kirim warga lokasi bencana terdapat di Desa Karlutu Kara, Kecamatan Seram Utara Barat dan Desa Pasahari Kecamatan Wahai, terlihat sejumlah kerusakan berat yang diakibatkan gelombang besar.
Tembok penahan ombak yang terdiri dari batu bolder dan beton cor, terhempas ke daratan. Perahu nelayan juga ikut terseret ombak dan berpindah ke halaman rumah warga.
Selain itu sejumlah rumah warga yang berada dekat bibir panatai mengalami kerusakan parah bahkan nyaris roboh. Tembok Masjid dekat pantai juga jebol akibat hantaman kencangnya hantaman gelombang laut.
Melalui kiriman video, terlihat salah seorang anggota TNI melaporkan kalau peristiwa gelombang pasang di Desa Karlutu Kara terjadi pada pukul 19:33 Selasa (22/02) malam
Selain melaporkan dalam video tersebut anggota TNI yang diketahui adalah Babinsa setempat menghimbau warga untuk menjauh dari bibir pantai ke lokasi perbukitan yang lebih aman.
Dalam rekaman itu juga terdengar warga menyebutkan kalau gelombang pasang yang menerjang desa Karlutu Kara setinggi 5 meter disebabkan tiupan angin kencang.
Ombak besar itu, kata dia, memperparah kerusakan tembok penahan ombak sehingga air masuk dan mengenangi perumahan penduduk setempat.
Kondisi memprihatinkan juga terlihat di dalam rumah. Pakaian dan barang-barang berharga warga basah terkena air laut.
Sama halnya dengan desa Pasahari, tidak hanya air laut yang masuk, namun matrial yang terdiri dari pasir dan sirtu, serta bongkahan sampah laut ikut terbawa masuk ke halaman rumah warga.
Besarnya air yang masuk, membuat salah satu bagian tembaok Masjid yang berhadapan dengan laut jebok dihantam gelombang pasang.
Beruntung gelombang besar itu tidak menimbulkan korban jiwa. Tapi kerusakan rumah dan perabotan rumah warga jadi korban.
Hingga berita ini di siarkan belum diketahui kerugian warga akibat musibah gelombang pasang tersebut.
Kepala BPBD Maluku Tengah, Abdul Latif yang dikonfirmasi Redaksi DMS Media Group, Rabu (23/02) melalui seluler membenarkan peristiwa tersebut.
Dikatakan bukan saja dua desa yakni Karlutu Kara dan Pasahari tetapi pristiwa yang sama juga di desa Besi, Desa Koby dan beberapa desa lainnya baik di Kecamatan Seram Utara Kobi hingga Kecamatan Serama Utara Barat.
Saat ini tim BPBD Maluku Tengah sementara turun ke lokasi-lokasi bencana untuk mengecek dan menghitung kerusakan bangunan baik milik warga maupun sarana umum lainya.
Dikatakan dalam peristiwa gelombang pasang tersebut, tidak ada korban jiwa, namun terdapat kerugian harta benda termasuk rumah milik warga.
Ia menambahkan saat ini sebagian warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman karena takut, terjadi peristiwa yang sama.DMS