Jakarta, (DMS) – Myanmar diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo pada Jumat (28/3), menyebabkan kerusakan parah di berbagai daerah, termasuk situs bersejarah dan infrastruktur penting.
Dilansir dari Myanmar Now, saksi mata melaporkan bahwa Istana Mandalay, salah satu bangunan bersejarah utama di negara itu, mengalami kerusakan berat akibat guncangan hebat. Istana ini merupakan kediaman raja terakhir Burma dan terletak di Mandalay.
Selain itu, sebuah jembatan di kota Sagaing dilaporkan runtuh total akibat gempa. Kerusakan juga terjadi di sejumlah wilayah lain di sekitar Mandalay dan Sagaing, seperti Kyaukse, Pyin Oo Lwin, dan Shwebo, di mana getaran terasa sangat kuat.
Beberapa wilayah terdampak dihuni oleh puluhan hingga ratusan ribu penduduk. Misalnya, Kyaukse memiliki populasi sekitar 50.480 orang, sementara Pyin Oo Lwin mencapai 117.303 orang.
Menurut Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), gempa terjadi pada kedalaman 10 km (6,21 mil) dengan episentrum dekat kota Mandalay.
Guncangan akibat gempa ini juga dirasakan di negara-negara tetangga Myanmar, termasuk Thailand dan China. Pusat Jaringan Gempa China (China Earthquake Networks Center/CENC) melaporkan bahwa getaran terasa hingga Provinsi Yunan, barat daya China.
“Getaran terasa di Yunan,” tulis CENC dalam unggahannya di media sosial, dikutip oleh AFP.
Sementara itu, di Thailand, gempa tersebut mendorong Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra untuk segera menggelar rapat darurat guna membahas dampak yang mungkin terjadi akibat bencana ini.DMS/CC