Berita Ambon – Masih banyak para gepeng yang berkeliaran disejumlah tempat dalam kota Ambon, terutama pada lokasi-lokasi lampu merah, menjadi pemandangan warga kota terutama mereka pengendara baik roda dua maupun roda empat.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Sat Pol PP) Kota Ambon Josias Pieter Loppies mengakui, persoalan gepeng yang hingga saat ini masih banyak yang berkeliaran pada lokasi-lokasi tertentu dalam kota Ambon, belum dapat diselesaikan karena belum tersedianya rumah singgah bagi para gepeng.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirinya saat di wawancarai Tim DMS Medi Group di Balai Kota Ambon Kamis 15/04/2021, Ia menjelaskan selama ini petugas Sat-Pol PP kota Ambon selalu melakukan penertiban gepeng dengan mengarahkan mereka untuk meninggalakan lokasi jalan –jalan utama, tempat dimana mereka berkumpul seperti pada ruas jalan AY Patty dan AM Sangaji dan beberapa ruas jalan utam lainya dalam kota Ambon.
Loppies menjelaskan, walaupun anggotanya bersama – sama dengan petugas dari Dinas sosial telah beberapa kali menahan mereka serta memberikan pembinaan, akan tetapi mereka kembali berulah di jalan bahkan ada gepeng yang melakukan aksi mereka di beberapa tokoh rumah makan dan swalayan di kota Ambon.
Dirinya mengakui, tidak tersedianya rumah singgah untuk menampung para gepeng, menjadi salah satu penyebab kembalinya mereka bereaksi di jalan, karena walaupun telah ditahan dan diberikan pembinaan pada kantor Sat-Pol PP dan Dinas Sosial kota Ambon, mereka hanya ditahan beberapa jam saja, karena tidak ada ruangan yang dapat digunakan untuk menampung mereka sehingga mereka kembali dipulangkan kepada keluarga mereka.
“Terkait dengan gepeng yang ada di kota Ambon khususnya di bulan – bulan seperti ini gepeng sering muncul terutama di jalan – jalan AY Patty, Sam Ratulangi, selama ini Pol PP selalu melakukan penertiban dengan menyuruh mereka meninggalkan lokasi tersebut, nah kita koordinasi sama – sama dengan Dinas Sosial kegiatan operasi gepeng yang ada di jalan kita angkut mereka untuk pembinaan di dinas sosial, masalahnya sekarang kita mau tahan mereka kita tidak punya gedung” Ujar Loppies.
Dikatakan Loppies, menjelang hari raya keagamaan biasanya gepeng banyak terlihat di ruas – ruas jalan seperti yang terjadi di bulan Ramadhan saat ini, dan ini dinilai sangat berbahaya baik untuk diri mereka maupun pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas pada jalan – jalan tersebut.
Oleh karena itu perlu perhatian dari seluruh pihak guna melihat permasalahan ini, sehingga nantinya ada solusi yang dapat dilakukan guna menyelesaikan persoalan para gepeng agar tidak lagi turun ke jalan.DMS