Berita Maluku, Ambon – Gerakan Pemuda Maluku Menggugat (GERAMM) melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan minyak (BBM), Senin (12/09).
Aksi yang digelar aliansi gabungan terdiri dari berbagai OKP dan Ormas ini dimulai dari pertigaan SPBU Kebun Cengkeh, Jalan Jenderal Sudirman, pertigaan Polsek Sirimau, kawasaan Gong Perdamaian Dunia dan berlanjut di Kantor Gubernur Maluku, Jalan Sultan Hairun.
Meskipun ditengah guyuran hujan, masa demo yang berorasi di depan kantor Gubernur Maluku tidak membubarkan diri.
Para orator secara bergantian menyampaikan orasi. Mereka menilai kalau kebijkan menaikan harga BBM menunjukan ketidakberpihakan pemerintah terhadap nasib rakyat.
Menurut pendemo, kenaikan BBM membuat raykat semakin menderita, karena kenaikan BBM turut memicu naiknya harga kebutuhan pokok, padahal rakyat baru saja keluar dari pandemic covid 19.
Massa aksi meminta Gubernur Maluku Murad Ismail hadir mendengar tuntutan mereka.
Selain berorasi demonstran membawa sejumlah poster berbagai ukuran bertuliskan penolakan kenaiakn BBM.
Para demonstran mendesak pemerintah Provinsi Maluku untuk menolak kenaikan BBM yang dilakukan Pemerintah pusat.
Mereka juga mengingatkan, pemerintah provinsi sekiranya memperhatikan upah pekerja di Maluku
Ada 17 poin tuntutan yang disampaikan GERAMM diantaranya, mendesak pemerintah agar bisa mengendalikan harga bahan-bahan pokok .
Mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak dan gas dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu Ke hilir
Mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional dan dipakai anggarannya untuk memulihkan ekonomi rakyat .
Sempat terjadi aksi dorong antara pendemo dengan petugas yang mengawal jalanya aksi. Masa aksi memaksa masuk karena satu jam lebih menggelar demo tidak satupun perwakilan dari Kantor Gubernur Maluku menemui mereka .
Aksi demonstrasi sempat diwarnai adu mulut antara petugas yang mengawal jalanya aksi dengan para demonstran.DMS