Berita Ambon – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana, Jemaat GPM Imanuel OSM Ambon, menggelar pelatihan tanggap bencana dan penguatan kapasiatas tim penaggulangan bencana.
Kegiatan pelatihan kerjasama dengan BPBD Maluku, bertujuan untuk melatih serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana ataupun potensi bahaya. Pelatihan dilaksanakan di gedung Gereja Imanuel, dihadiri perwakilan masing-masing sektor dan unit yang ada di jemaat Imanuel.
Dalam kegiatan tersebut disampaikan tentang manajemen penanggulangan bencana, prosedur penyelamatan jika terjadi bencana.
Kesiapsigaan bencana diperlukan, mengingat saat ini kota Ambon telah memasuki musim penghujan. Kota Ambon juga termasuk salah satu wilayah rawan bencana hidrometeorologi termasuk daerah rawan bencana gempa bumi.
Dengan diadakannya kegiatan pelatihan tanggap darurat bencana ini, diharapkan setiap lapisan masyarakat baik relawan, organisasi, maupun pemerintah setempat dapat memahami serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi bencana di wilayahnya masing-masing, guna mewujudkan kota Ambon tangguh bencana.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya. Indonesia sangat rentan terhadap berbagai bahaya akibat adanya perubahan iklim.
Awal Mei 2021 lalu, Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II Ambon memprediksi musim hujan berlangsung hingga September mendatang dan puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Juli.
Musim hujan, curah hujan berpotensi terjadi dalam tiga kategori, yakni rendah (0 – 100 mm), menengah ( 100 – 300 mm), tinggi (300 – 500 mm) dan sangat tinggi (>500 mm). Selain itu fenomena la nina juga mempengaruhi tingginya potensi hujan di berbagai wilayah.
Di Maluku sendiri, wilayah Pulau Ambon menjadi salah satu daerah yang berpotensi tinggi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Wilayah lainnya, yakni Pulau Pulau Lease, Selatan Pulai Seram dan Buru Selatan.
BMKG juga menghimbau warga untuk lebih waspada terkhusus mereka yang menempati kawasan bantaran sungai dan lereng bukit, terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. DMS