Berita Ambon – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mempublikasikan lokasi dan jadwal terjadinya gerhana matahari hibrid pada 20 April 2023.
Merujuk keterangan BMKG, puncak gerhana terjadi di Biak pukul 13.57 WIT dan Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pukul 13.22 WIT.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro menyebutkan,fenomena gerhana matahari pada 20 April 2023, merupakan gerhana matahari hibrid.
Selain di Biak fenomena Gerhana Matahari Total ini bisa diamati di Pulau Kisar Kabuapten,Maluku Barat Daya (MBD) dengan durasi 1 menit lima detik .
“Durasi puncak gerhana di Pulau Kisar selama satu menit lima detik pada pukul 13.22.56 WIT”kata Cipto di Ambon Minggu (16/04).
Sedangkan sebagian wilayah Maluku mengalami gerhana matahari sebagian karena merupakan wilayah utara dan selatan dari jalur gerhana matahari total.
Durasi gerhana matahari sebagian dapat diamati di sejumlah wilayah di Maluku, khususnya di Ambon selama 3 Jam 9 menit 28.7 detik yakni di pukul 13:34:25.8 WIT.
Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil, daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Gerhana Matahari Hibrid merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena, sehingga peristiwa gerhana matahari hibrid relatif terjadi cukup langka.
Selain itu posisi pengamat mempengaruhi besar magnitudo gerhana yang akan teramati, sehingga pengamatan kedua gerhana tidak dapat dilakukan secara bersamaan dan dilokasi yang sama.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya,matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Djati mengingatkan, agar masyarakat tidak melihat proses gerhana secara langsung tetapi menggunakan kacamata khusus, karena radiasi matahari dapat merusak mata.
Diketahui fenomena gerhana matahari hibrida tahun ini akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023 dan dapat diamati di Indonesia.
Merujuk keterangan BMKG, ada beberapa ciri-ciri fenomena gerhana matahari hibrida. Berikut ini ciri-ciri gerhana matahari hibrid, antara lain:
Gerhana matahari hibrida terdiri dari 2 tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Saat gerhana matahari hibrid terjadi ada 3 macam bayangan bulan, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin.
Di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa gerhana matahari sebagian.
Di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total.DMS