Berita Maluku, Hila – Gubernur Maluku Murad Ismail dikukuhkan oleh Majelis Latu Pati Jazirah Leihitu sebagai Upu Nunu Hena Hetu dan Widya Pratiwi Murad sebagai Nyora Jazirah Leihitu, di Baileo Uli Halawang, Negeri Hila, Rabu, pekan lalu.
Pelaksanaan pengukuhan dilakukan berdasarkan SK Nomor : 01.MLP – JL Tahun 2022 tentang Pengesahan Upu Nunu Hena Hetu periode 2022-2027.
Gubernur dalam sambutanya, mengatasnamakan pribadi dan keluarga menyampaikan terima kasih atas pengukuhannya selaku Upu Nunu Hena Hetu yang berarti seorang tokoh, figur atau panutan dan pelindung bagi organisasi kemasyarakatan Hena Hetu.
Ia menjelaskan, sebagai organisasi kemasyarakatan, Hena Hetu yang berarti negeri yang bangkit merupakan paguyuban yang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat di wilayah Jazirah Leihitu, yang terdiri dari 22 negeri adat dan 18 Dusun tersebar di Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu.
Sehubungan dengan itu, Gubernur meminta pengurus Hena Hetu untuk melakukan konsolidasi organisasi secara internal serta membangun sinergitas dan kolaborasi bersama pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Jazirah Leihitu.
Pada kesempatan itu Gubernur Murad menyampaikan beberapa pesan diantaranya, organisasi Hena Hetu hendaknya dapat dikelola secara profesional, modern dan terbuka serta mampu membangun optimisme yang seluruh anggotanya untuk berjuang keras, bangkit dan bergerak di tengah tantangan global yang semakin ketat dengan fokus perhatiannya pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan, dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Jazirah Leihitu.
Mencermati situasi dan kondisi keamanan ketertiban dan ketentraman akhir-akhir ini pada beberapa wilayah di Maluku dimana sering muncul konflik komunal antar warga. Gubernur pun meminta organisasi dan seluruh masyarakat Hena Hetu dapat berperan dan berkontribusi, dalam upaya untuk menjaga stabilitas keamanan ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Untuk diketahui, pengukuhan ditandai dengan pemasangan Gamis Putih (Melambangkan Imam), Jubah Merah (Melambangkan kebesaran Raja dengan 22 ikon Patasiwa Patalima, yang juga melambangkan 22 adat negeri di Jazirah Leihitu), mahkota dan penyerahan tongkat. Keempat aksesoris itu kemudian dikenakan gubernur.
Sedangkan pengukuhan Nyora Jazirah ditandai dengan pemakaian Salempang oleh Nyora Uliala Leisiwa.
Pengukuhan disaksikan Raja Negeri Negeri Lima M. Ghozali Soulissa, Raja Negeri Hitu Messing H. Ali Slamet, Raja Negeri Morella Fadil Sialana, Raja Negeri Larike Hafes Mansur Lausepa, Raja Negeri Wakal Ahaja Suneth, Raja Negeri Seith Rivi Ramli Nukuhehe dan Raja Negeri Allang Oktavianus Edward Patty.
Usai pengukuhan Upu Nunu Hen Hetu bersama Nyora Jazirah menuju masjid Raya Negeri Hila untuk melakukan shalat sunah namun sebelumnya dilakukan penyamatan kain adat oleh penguasa Masjid Hasan Soleman Negeri Hila. Kemudian menuju ke rumah tua ollong untuk dilakukan pemasangan kain kehormatan dan pembacaan doa.
Selanjutnya, sebagai Upu Nunu Hena Hetu, Murad Kemudian melantik Dewan Pengurus DPP Hena Hetu periode 2022-2027 berdasarkan SK Nomor : 02.MLP – JL Tahun 2022 tentang Pengesahan Struktur dan Personalia DPP Perhimpunan Anak Negeri Jazirah Leihitu, atas mandat dari Majelis Latupati Jazirah.DMS