Lumajang (DMS) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tercatat mengalami delapan kali erupsi sejak Kamis (30/10) dini hari, dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak gunung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan letusan pertama terjadi pada pukul 00.09 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 600 meter berwarna putih hingga kelabu dan mengarah ke barat daya. Dalam enam jam berikutnya, aktivitas erupsi terus terjadi secara beruntun hingga pukul 06.02 WIB.
“Erupsi tertinggi terjadi pukul 05.41 WIB dengan kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak dan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan,” kata Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Erupsi terakhir pukul 06.02 WIB terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 208 detik. Kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke barat.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah, serta menjauhi sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, warga juga diminta menjauhi area 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sekitar Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat,” ujar Liswanto.
DMS/AC











