Berita Ambon – Dinas Pendidikan Kota Ambon menuntup sementara proses pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dikarenakan guru dan siswa menunjukan hasil reaktif setelah random sampling antigen dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Ambon di 12 sekolah yang menerapkan PTM terbatas di kota Ambon.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinandus Taso membenarkan, sampling anitigen yang dilakukan Dinkes secara random terhadap guru dan siswa menunjukan hasil rekatif, dengan demikian untuk sementara sekolah yang telah melaksanakan PTM akan di kembalikan ke sistim pembelajaran jarak jauh atau Online.
“Sesuai dengan yang diatur dalam SKB Empat menteri , maka dilakukan survaliance berupa tes antigen kepada pada 12 sekolah yang melakanakan PTM terbatas di kota Ambon menunjukan hasil para banyak guru dan siswanya reaktif walapun ada sebagian juga non reaktif”kata Tasso di Balaikota Senin (01/02).
Disebutkan dari 12 SMP yang dilakukan tes antigen oleh petugas kesehatan selama satu hari, hanya satu sekolah yang hasilnya non reaktif yakni SMP Santo Andreas di Ahuru, sementara 11 sekolah lainnya ditemukan hasil reaktif.
Olehnya itu sebagai langkah antisipasi awal , walaupun hasil tes swab PCR mereka belum dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan, namun Dinas Pendidikan mengambil keputusan untuk menutup sementara PTM pada 11 sekolah dan menggantikan metode pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh atau online dan ini akan berlangsung selama 14 hari ke depan .
Lebih lanjut Tasso meminta pihak sekolah untuk melaksanakan SOP pencegahan perundungan dan tidak menyebarluaskan identitas, siswa yang hasilnya reaktif.
“Semua Ini dilakukan untuk melindungi mental siswa serta untuk kepentingan yang lebih besar yaitu PTM itu sendiri agar dapat kembali berlangsung dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama” ujarnya.DMS