Ambon, Maluku (DMS) – Harga emas di Kota Ambon mengalami kenaikan signifikan, namun minat beli masyarakat justru menurun. Di sejumlah toko emas, harga jual emas per gram kini mencapai Rp1.750.000, sementara di lapak-lapak emperan harga emas ditawarkan lebih rendah, yakni sekitar Rp1.600.000 per gram.
Dino, salah satu pemilik toko emas di Kawasan Lorong Puskud, saat diwawancarai membenarkan bahwa saat ini harga emas mengalami kenaikan dalam tiga bulan terakhir, namun sepi pembeli yang datang berbelanja emas.
Dikatakan Dino, meski selisih harga cukup besar antara yang dijual di toko emas dengan pedagang emperan, ia mengaku penjualan tetap lesu. “Sekarang orang lebih fokus memenuhi kebutuhan dapur daripada beli perhiasan. Uang mereka sudah habis untuk biaya hidup sehari-hari,” ujarnya.
Kondisi ini dipicu oleh menurunnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi. Banyak warga yang sebelumnya rutin membeli emas sebagai investasi kini menunda pembelian, bahkan sebagian memilih menjual kembali perhiasan mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Para pedagang berharap situasi ekonomi dapat segera membaik sehingga perputaran jual beli emas kembali ramai seperti sebelumnya.
Seperti diketahui, pada awal tahun 2024 harga emas sekitar Rp900 ribu per gram, kemudian naik menjadi Rp1,26 juta per gram, dan terus bergerak naik di tahun 2025 hingga tembus Rp1,7 juta per gram.
Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan yang tinggi dan kondisi global yang tidak stabil, di mana emas sering dianggap sebagai aset yang aman.DMS