Lampung Selatan – Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu, 28 Februari 2024, disertai angin kencang telah menyebabkan banjir melanda tiga kecamatan di Lampung Selatan.
Menurut Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Ariswandi, hujan mulai turun sejak pukul 02.00 WIB dini hari, dan pada sekitar pukul 07.00 WIB, air mulai naik dan menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Sragi, Ketapang, dan Penengahan.
Sebanyak 177 rumah warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter, menyebabkan akses jalan terputus.
“Pagi tadi, air sempat menyebabkan penutupan jalan, namun pada pukul 13.00 WIB, jalan tersebut sudah bisa dilewati, namun pemukiman masih tergenang air,” ujarnya.
Ariswandi menyampaikan bahwa BPBD Lampung Selatan serta instansi terkait seperti kepolisian, TNI, dan sukarelawan telah memberikan penanganan di daerah yang terdampak. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun banyak material lumpur yang mengotori lingkungan dan jalanan.
Dia menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap curah hujan yang masih tinggi di daerah tersebut, serta pentingnya pemahaman dalam menghadapi bencana alam guna mengurangi dampak yang mungkin timbul.
“Selain melakukan pembersihan dan evakuasi, tim BPBD juga menyosialisasikan penanganan bencana serta mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap ancaman bencana alam,” tambahnya.
Peristiwa banjir ini disebabkan oleh curah hujan lebat di wilayah Kecamatan Sragi, yang menyebabkan meluapnya air sungai dan merendam rumah serta sawah warga. Kecamatan ini merupakan daerah dataran rendah dan muara sungai, yang rentan terhadap banjir saat hujan deras atau pasang laut. Akibatnya, banjir juga menyebar ke wilayah Kecamatan Ketapang dan Penengahan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sragi. DMS/AC