[ad_1]
- Ahmen Khawaja dan Asad Ali Chaudhry
- BBC World Service
Sumber gambar, Reuters
Rekaman dramatis menunjukkan puluhan aparat keamanan memasukkan Imran Khan secara paksa ke dalam kendaraan polisi.
Pakistan mencekam, dan kerusuhan meletus di sejumlah wilayah menyusul penangkapan mantan Perdana Menteri, Imran Khan, Selasa (09/05). Dalam keterangannya Khan membantah dirinya terlibat dalam sebuah kasus korupsi yang dituduhkan oleh lembaga antirasuah di negara itu.
Setidaknya sepuluh orang tewas dan 2.000 orang ditangkap, menurut laporan polisi.
Tentara telah dikerahkan untuk memadamkan kerusuhan, sekaligus menjadi peringatan kepada pengunjuk rasa agar tidak melakukan serangan terhadap properti negara.
Dalam perkembangan terbaru, Mahkamah Agung Pakistan memutuskan bahwa penangkapan dramatis Khan atas tuduhan korupsi adalah ilegal. Pengacaranya juga berpendapat bahwa penahanannya dari gedung pengadilan di Islamabad pada hari Selasa melanggar hukum.
Pengadilan memerintahkan pembebasan segera Khan.
Berikut beberapa hal penting terkait kerusuhan di Pakistan:
Siapa Imran Khan?
Imran Khan adalah mantan pemain bintang kriket internasional yang beralih menjadi politikus. Dia membawa Pakistan menduduki podium juara Piala Dunia Kriket 1992.
Warga asli Lahore ini kemudian pensiun dari dunia kriket, dan mengumpulkan jutaan dolar untuk mendanai sebuah rumah sakit kanker untuk mengenang ibunya.
Karir politik Khan lahir lewat dunia filantropi ini di mana ia mulai melepaskan citra selebriti sebagai playboy.
Khan menjadi perdana menteri Pakistan mulai Juli 2018 sampai April 2022, sebagai ketua Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).
Sumber gambar, Getty Images
Imran Khan menikah dengan Jemima Goldsmith, terlihat sedang bersama Putri Diana pada 1995.
Apa kasus korupsi yang menjerat Khan?
Imran Khan ditangkap pada 9 Mei 2023 setelah komisi pemberantasan korupsi Pakistan yang disebut Biro Akuntabilitas Nasional, menuduhnya melakukan korupsi.
Sejumlah pejabat pemerintah menuduh Khan dan istrinya menerima lahan bernilai jutaan dolar sebagai suap dari seorang taipan real estate melalui badan amal.
Kasus ini dikenal dengan sebutan Al-Qadir Trust. Khan dan tim suksesnya telah membantah tuduhan ini.
Pria 70 tahun ini menyebut tuduhan itu bermotif politik. Dia menuduh partai politik telah bekerjasama dengan militer negara yang kuat, untuk menyingkirkannya dari kekuasaan.
Apa itu Al-Qadir Trust?
Al-Qadir Trust adalah sebuah lembaga nirlaba non-pemerintah.
Imran Khan dan istri ketiganya, Bushra Wattoo atau biasa disapa Bushra Bibi duduk sebagai dewan pengawas di Al-Qadir Trust.
Khan berjanji membangun Universitas Al-Qadir di Punjab, provinsi paling padat di Pakistan.
Kampus ini berada di atas lahan seluas 60 hektar di Distrik Jhelum Punjab, akan tetapi sangat sedikit bangunan yang dibangun di sana.
Sumber gambar, Getty Images
Khan juga terjerat tuduhan penjualan aset bersejarah negara secara tidak sah selama menjadi perdana menteri.
Mengapa Inggris terlibat dalam kasus ini?
Pada 3 Desember 2019, Badan Pemberantas Kejahatan Nasional Inggris (NCA) mengumumkan penyelesaian kasus senilai Rp3,5 triliun (£190 juta) dengan Malik Riaz Hussain, salah satu pengusaha terkaya dan berpengaruh di Pakistan.
Lembaga ini menyatakan uang yang dibekukan dalam rekeningnya di Inggris “diduga berasal dari suap dan korupsi dari luar negeri.” Pengumuman lembaga ini mengatakan, uang tersebut akan dikembalikan ke pemerintah Pakistan.
Hussain menanggapinya dalam sebuah cuitan di hari yang sama.
“Saya menjual properti legal dan resmi kami di Inggris untuk membayar 190 juta pound sterling kepada Mahkamah Agung Pakistan terhadap Bahria Town Karachi [sebuah kawasan elit],” tulisnya dalam Twitter.
“Pengumuman NCA mengatakan penyelesaian ini merupakan perkara perdata, dan tidak mewakili temuan bersalah.”
Bagaimana suap ini bekerja?
Pemerintah Pakistan saat ini mengeklaim, alih-alih memasukkan uang senilai Rp3,5 triliun ke kas negara, pemerintahan Imran Khan justru menggunakannya untuk membayar denda yang dikenakan kepada Hussain.
Pengadilan menjatuhkan sanksi denda kepada Hussain karena melakukan akuisisi ilegal terhadap tanah milik pemerintah dengan nilai di bawah harga pasaran di Kota Karachi.
Menteri dalam negeri menduga Hussain memberikan lahan di Jhelum kepada Al-Qadir Trust sebagai imbalan atas bantuan tersebut.
Sumber gambar, Getty Images
Malik Riaz Hussain adalah salah satu penguasaha terkaya dan berpengaruh di Pakistan.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Sejak digulingkan dari kursi perdana menteri, Khan telah memulai kampanye jauh-jauh hari sebelum pemilu. Pemungutan suara akan diselenggarakan akhir tahun ini.
Tim sukses Khan mengatakan ada lebih dari 100 kasus gugatan hukum terhadapnya.
Terlepas dari kerusuhan yang berlangsung, Imran Khan masih tetap populer di Pakistan, negara berpenduduk 230 juta jiwa.
Banyak yang menilai persoalan hukum yang membelitnya, justru makin membuat Khan populer di basis pendukungnya.
[ad_2]
Source link