Medan (DMS) – Indonesia memastikan satu gelar dari nomor ganda putri turnamen Super 100 Indonesia Masters II 2025 setelah dua wakilnya, Syarina Meida/Rinjani Kwinnara Nastine sama-sama melaju ke final.
Pasangan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine melaju ke final setelah mengalahkan Keng Shu Liang/Li Hua Zhou dari China dengan skor 21-15, 21-17 pada semifinal yang berlangsung di GOR PBSI Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu.
Isyana Syahira Meida menyebutkan permainan mereka kali ini cukup baik poin demi poin, meskipun sempat ketinggalan di awal laga, tetapi fokus mereka tidak hilang.
Lawan, kata dia, memiliki power cukup besar dan untuk mengimbanginya, mereka berusaha main lebih tenang dengan lebih mengandalkan bola bola pendek.
“Kami juga suka hilang fokus di saat poin unggul tetapi tadi kami berhasil kontrol fokus dan bisa mengendalikan permainan dengan baik. Secara pola main kami nggak ngadu power karena lawan lebih kuat, jadi kami menang dari bola-bola pendek dan menata bola hasilnya mereka juga keteteran karena mereka tinggi jadi footwork nya kurang lincah,” katanya.
Sementara itu pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti melaju ke final setelah mengalahkan Ririna Hiramoto/Kokona Ishikawa dari Jepang 21-16, 18-21, 21-17.
Apriyani Rahayu bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti menyebutkan kemenangan mereka atas pasangan Jepang Ririna Hiramoto/Kokona Ishikawa itu tidak terlepas dari komunikasi yang cukup baik di antara mereka berdua.
“Alhamdulillah kami bisa memenangkan pertandingan hari ini dengan komunikasi yang baik antara saya, Fadia dan pelatih,” katanya.
Pada game ke dua, mereka tertekan karena arah angin yang berpihak ke lawan. Namun pada game ketiga, arah angin berpihak ke mereka dan mampu memenangkan laga.
“Di game kedua karena kalah angin, jadi kami tertekan duluan. Di game ketiga kami di posisi menang angin jadi kami berusaha untuk terus menyerang untuk mengambil poin sebanyak. Saat pindah lapangan kami mencoba fokus lagi dan memakai tenaga yang cukup banyak untuk bertahan maupun menyerang karena kalah angin,” katanya.
“Di posisi kalah angin strategi yang diberikan pelatih adalah kami harus fokus satu demi satu poin dan kalau defence kami harus buka dulu. Kami konsisten aja dan akhirnya lawan mati sendiri,” katanya.DMS/AC











