Berita Maluku – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat angka inflasi di provinsi itu pada Mei 2023 yang mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) realisasi inflasi bulanan gabungan di Maluku pada Mei 2023 tercatat sebesar 0,85 persen, angka ini mengalami kenaikan dibandingkan April yang hanya 0,30 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku Rawindra Ardiansah di Ambon, Rabu.
Menurut dia realisasi inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku pada Mei 2023 juga lebih tinggi dibanding nasional yang hanya sebesar 0,09 persen.
Dia mengatakan, tekanan harga yang terjadi utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan tingkat inflasi 2,95 persen serta andil sebesar 0,93 persen.
Tingginya tekanan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau juga tercermin dari lima besar komoditas pendorong inflasi Mei 2023 yang seluruhnya berasal dari kelompok ini, yaitu kangkung, ikan cakalang, bawang merah, beras, dan ikan layang.
Dia mengakui, peningkatan curah hujan sepanjang Mei 2023 turut berdampak pada keterbatasan produksi, khususnya komoditas hortikultura, sayuran dan bumbu bumbuan hingga perikanan.
Kondisi tersebut mendorong peningkatan tingkat inflasi tahunan pada gabungan kota di Provinsi Maluku.
“Pada Mei 2023, inflasi tahunan tercatat sebesar 5,07 persen , lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 4,94 persen,” ujarnya.
Ia menilai “capaian inflasi pada Mei 2023 di Provinsi Maluku tersebut lebih tinggi dari realisasi inflasi nasional sebesar 4 persen
Dengan adanya peningkatan risiko tekanan inflasi pada musim penghujan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan intensif untuk meredam tingkat inflasi, khususnya yang berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Selain itu pada pelaksanaan strategi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif (4K) terus diintensifkan sesuai dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022-2024.
Ia menambahkan dengan adanya berbagai program dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) akan semakin diintensifkan di triwulan II dan III 2023 untuk mengendalikan stabilitas harga serta mendukung ketahanan pangan nasional, serta pencapaian inflasi yang sesuai dengan rentang sasarannya pada 2023.(Antara-DMS)