Berita Internasional, Yerusalem – Terkait komentar Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini yang menyatakan Israel adalah negara bangsa dari orang Yahudi bukan bukan sebuah negara bagi semua orang, sebagian warga Arab Israel menyampaikan kemarahahan dan menyerukan memboikot pemilihan Israel.
Pemboikotan pemilihan Israel ini merupakan lanjutan dari perdebatan yang terjadi kurang dari dua bulan sebelum pemilihan Israel dan membuat marah warga Arab Israel, yang merupakan 20 persen pemilih Israel.
Perdebatan itu muncul setelah komisi pemilihan Israel mengatakan bahwa satu partai Arab, Balad, tidak bisa mencalonkan diri dalam pemilihan karena anggotanya diduga mendukung terorisme, tuduhan yang ditolak partai itu. Pada saat yang sama, komisi pemilu menyetujui seruan partai ekstremis Yahudi agar orang Arab meninggalkan Israel.
Baca Juga Berita Travel Maluku yang lainnya disini
Aida Toumi Sliman, seorang anggota Knesset, parlemen Israel keturunan Arab mengatakan pemilihan itu sangat penting bagi masa depan demokrasi di Israel.
“Pemerintah selanjutnya akan menentukan apakah negara ini akan sedikit mengarah pada situasi demokrasi HAM yang setara ataukah menjadi rezim apartheid dengan sistem hukum yang mendukung praktek rezim apartheid,” kata Sliman.
Ia mengatakan partainya mengajukan banding ke Mahkamah Agung terhadap keputusan untuk melarang partai Arab Balad.Berita Maluku Radio DMS/voa