Berita Maluku Tengah, Masohi – Mengangkat Topik “Tindak Pidana Pencabulan,” Program Jaksa Penyapa on air atau mengudara di radio DUTA 98,7 FM Masohi dengan menghadirkan narasumber Ogi Ade Saputra Kasi Bidang Intelijen dan Febri Ramadan Analis Penuntutan/Calon Jaksa Kejaksaan Negeri Maluku Tengah.
Ogi Ade Saputra Kasi Bidang Intelijen saat memberikan keterangan kepada tim DMS Media Group usai hadir pada program Jaksa Menyapa di radio DUTA Masohi, menjelaskan, program Jaksa Menyapa yang diadakan oleh Kejaksaan negeri Maluku Tengah adalah program nasional yang dilaksanakan hingga ke setiap daerah termasuk di Kejaksaan negeri Maluku Tengah.
Program Jaksa menyapa merupakan salah satu program dari Kejaksaan yang bertujuan untuk mendekatkan diri antara jaksa dengan masyarakat, terutama dalam mengenal lebih dekat serta mengetahui dan memahami apa saja tugas Jaksa dari jaksa itu sendiri.
Dalam program Jaksa Menyapa kali ini, kata Ogi Ade Saputra, Kejaksaan negeri Maluku Tengah sengaja mengangkat tema terkait tindak pidana pencabulan, karena saat ini jumlah kasus tindak pidana pencabulan cukup tinggi di wilayah hukum Kejaksaan negeri Maluku Tengah.
Tindak pidana pencabulan yang terjadi di Maluku Tengah, kebanyakan korban adalah anak-anak di bawah umur, yang berdampak luas bagi kelangsungan masa depan mereka, sehingga perlu adanya edukasi kepada masyarakat terkait hukum dan bagaimana mencegah.
Pelaku tindak pidana pencabulan, hampir sebagian besar menyasar korban mereka adalah anak-anak di bawah umur sepuluh tahun, yang memberikan dampak traumatik bagi korban mulai dari trauma yang berkepanjangan, fobia, dan gangguan psikologis lainnya.
Diharapkan dengan program Jaksa Menyapa yang diselenggarakan lewat dalam dialog interaktif pada acara Talk Show di radio DUTA Masohi, akan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka dan semakin waspada.
Lebih lanjut dikatakan Ogi, dari data yang ada, kasus Tindak Pidana Pencabulan yang terjadi di Maluku Tengah, banyak didominasi kasus pencabulan anak di bawah umur, kekerasan seksual terhadap anak, termasuk penganiayaan anak.
Ia berharap tugas dalam meminimalisir angka kekerasan seksual dan pencabulan terhadap anak, bukan saja tugas pemerintah dan aparat penegak hukum tetapi harus ada kesadaran dari semua pihak termasuk masyarakat untuk bersatu padu memastikan anak-anak terlindungi.DMS