Namrole, Buru Selatan (DMS) – Ruas jalan yang menghubungkan Namrole dan Leksula di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, mengalami kerusakan parah di sejumlah titik. Kondisi ini menghambat akses transportasi warga, terutama saat musim hujan, dan dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Kerusakan jalan disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Pulau Buru dalam beberapa waktu terakhir. Selain itu, longsor dan pohon tumbang memperburuk situasi, sehingga akses jalan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dengan risiko tinggi.
Kapolsek Leksula, Iptu Bastian, mengungkapkan bahwa jalan ini menjadi salah satu jalur darat alternatif bagi masyarakat saat musim angin timur, ketika laut tidak memungkinkan untuk dilayari menggunakan transportasi tradisional.
Disebutkan beberapa titik mengalami longsor dan patahan jalan. Masyarakat dan aparat kepolisian sempat bergotong-royong membersihkan material longsoran demi membuka akses sementara.
Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah ruas jalan terputus dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Kondisi ini dinilai sangat mengkhawatirkan, mengingat jalur tersebut merupakan akses strategis yang menghubungkan Kecamatan Leksula dengan pusat pemerintahan di Namrole.
Diketahui, ruas jalan tersebut merupakan bagian dari proyek multiyears tahun anggaran 2023–2024, dengan nilai kontrak mencapai Rp125 miliar.
Proyek ini berada di bawah tanggung jawab Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku, Satker Wilayah I, dan dikerjakan oleh PT Mutu Utama Konstruksi (MUK). Saat ini proyek masih dalam masa pemeliharaan.
Warga mendesak pemerintah daerah, BPJN Maluku, serta kontraktor pelaksana untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh. Mereka juga meminta evaluasi terhadap kualitas pekerjaan proyek yang dinilai tidak sesuai spesifikasi teknis.DMS