Berita Ambon – Majelis Jemaat GPM Bukit Zaitun, Klasis Pulau Ambon, menggelar persidangan Ke XX berlangsung Minggu (20/02). Persidangan mengusung tema “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang Dan Kerjakanlah Keselamatanmu”.
Mengawali persidangan XX, dilaksanakan ibadah Minggu pagi dipimpin Pendeta Jhon Petta, diikuti sebanyak 70 perserta dari perutusan empat sektor dan wadah-wadah pelayanan gereja.
Pembukaan persidangan ditandai dengan pemukulan tifa oleh Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon Melky Lohy.
Dalam arahnya Melky Lohy menyampaikan apresiasi dan suka cita atas terselenggaranya persidangan jemaat, sebagai bagian dari proses pembinaan serta pengembangan Jemaat Bukit Zaitun.
Ia mengatakan, gereja terpanggil untuk melaksanakan amanat Agung Kristus yang berlaku sepanjang masa, sesuai Tri tugas gereja, yaitu Bersaksi (Marturia), Bersekutu (Koinonia) dan Melayani (Diakonia).
Dalam melaksanakan tugas kenabian, gereja harus selalu berjuang dengan berbagai cara sehingga keadilan, kejujuran dan kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan.
Menurutnya, tantangan gereja masa kini sangatlah kompleks ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang kompleks dan pluralis. Olehnya itu gereja harus berperanan, baik secara individual maupun secara organisasi dan dalam segala bidang untuk menatalayani masyarakat.
Dikatakan, persidangan jemaat merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan dalam struktur organisasi gereja tingkat jemaat. Dengan demikian, persidangan jemaat GPM Bukit Zaitun hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai media untuk mengevaluasi program kerja dan kegiatan tahun sebelumnya serta menyusun program dan kegiatan kedepan.
Ketua majelis Jemaat GPM Bukit Zaitun Pdt. Harry Matulessy, mengemukakan, sidang jemaat Ke XX saat ini, selain sebagai wadah mengevaluasi pelayanan tahun 2021, sekaligus menetapkan program pelayanan dan anggaran agar lebih baik di tahun 2022.
Dia berharap persidangan kali ini tidak dijadikan tempat untuk mengaduh gagasan, tetapi lebih dari pada itu untuk menetapakan program prioritas jemaat ditengah menghadapi tantangan pendemi Covid-19, sehingga pelayanan kepada umat, bisa lebih maksimal.
Dengan mengacu Tema sentral GPM yakni Memberitahukan Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang, Matulessy berharap persidangan ini diharapkan mengangkat masalah-masalah sosial yang lebih konkrit, sehingga gereja bisa hadir ditengah kondisi keterpurukan umat dan jemaat. Hal ini sebagai wujud Tahun Rahmat Tuhan bagi umatnya.DMS