Berita Internasional, Tokyo – Seluruh warga Jepang yang ingin meninggalkan Sudan telah dievakuasi, kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa (25/4/2023).
Evakuasi warga Jepang itu merupakan bagian dari eksodus global akibat meletusnya kekerasan di negara Afrika tersebut.
Selain 45 orang yang dipulangkan menggunakan pesawat militer Jepang pada Senin malam, delapan orang lainnya sudah berangkat dengan bantuan Prancis dan kelompok lainnya, kata PM Kishida kepada awak media.
Namun, belum diketahui pasti apakah yang delapan orang itu termasuk empat warga Jepang yang disebut Kishida dipulangkan dengan bantuan Prancis, Palang Merah Internasional dan lembaga lainnya.
“Evakuasi seluruh warga Jepang yang ingin meninggalkan (Sudan) telah rampung,” kata Kishida tanpa penjelasan lebih lanjut.
Pertempuran antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah menewaskan sedikitnya 427 orang dan mengubah sejumlah daerah permukiman menjadi zona perang.
Pihak yang bertikai itu menyepakati gencatan senjata selama 72 jam, yang mulai berlaku pada Selasa, meski sebelumnya kedua pihak tidak mematuhi beberapa kali gencatan senjata yang telah disepakati.
Sebelumnya Korea Selatan juga telah mengevakuasi 28 warga negaranya dari Sudan bersama dengan beberapa warga Jepang, kata kantor kepresidenan Korea Selatan, Senin.
Sebuah bus yang membawa warga Korea Selatan tiba di Bandara Internasional Port Sudan untuk dievakuasi menggunakan pesawat kargo C-130 yang kemudian terbang ke Jeddah, Arab Saudi, kata Wakil Direktur Kedua Kantor Keamanan Nasional Lim Jong-deuk dalam jumpa pers.
Sebanyak 28 warga Korea Selatan itu dievakuasi karena ingin meninggalkan Sudan, tetapi ada satu warganya yang memilih tetap berada di sana.
Korea Selatan mengaku telah mengerahkan pesawat militer dan angkatan laut di dekat Sudan guna membantu warganya. DMS
Sumber: Reuters