Banda, Maluku Tengah (DMS) – Sebuah kapal motor pengangkut bahan bakar minyak (BBM) bernama KM Sarana Perkasa dilaporkan terbakar hebat di perairan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (16/10/2025) pagi. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIT saat kapal hendak masuk ke Teluk Banda.
Kebakaran bermula saat kapal diduga menabrak karang di sekitar depan Pulau Karaka, dekat Gunung Api Banda, hingga menyebabkan kebocoran. Para anak buah kapal (ABK) sempat berupaya membuang air dari lambung kapal menggunakan pompa alkon. Namun, tiba-tiba muncul percikan api yang dengan cepat menyambar dan membakar seluruh badan kapal yang memuat bahan bakar minyak itu.
Video amatir warga memperlihatkan kobaran api membumbung tinggi disertai kepulan asap hitam tebal. Kejadian itu sempat membuat panik para ABK dan nelayan setempat yang menyaksikan peristiwa tersebut dari jarak dekat.
Menurut keterangan Kasi Operasi Basarnas Ambon, Andri Azwan Henaulu, pihaknya menerima laporan adanya kapal terbakar dan segera mengerahkan tim SAR gabungan TNI–Polri serta petugas Basarnas Banda ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 11.00 WIT. Tim langsung bergerak menuju lokasi dengan perahu cepat. Setibanya di sana, api sudah membesar dan sebagian kapal mulai tenggelam,” ujar Andri kepada DMS, Kamis (16/10/2025).
Andri menambahkan, sebelum kapal terbakar hebat, para ABK sempat meminta pertolongan melalui komunikasi radio.
“Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan orang ABK beserta dokumen kapal, termasuk sebagian barang berharga yang masih bisa diselamatkan,” jelasnya.
Beruntung, dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah karena kapal hangus terbakar dan tenggelam.
“Yang terpenting semua ABK selamat. Saat ini mereka sudah dievakuasi ke Banda untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan lebih lanjut,” tambah Andri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, KM Sarana Perkasa merupakan kapal pengangkut BBM milik seorang warga bernama Hj. Usman, yang saat itu sedang berlayar dari Pelabuhan Masohi menuju Pulau Banda membawa BBM untuk kebutuhan masyarakat Banda.
Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti terbakarnya kapal tersebut.DMS