Namlea (DMS) – Kepala Bidang Kebakaran Dinas Damkar Kabupaten Buru, Bahrun Nurlatu mengakui keterbatasan armada membuat penanganan kebakaran di daerah itu tidak berjalan maksimal.
Pelayanan yang yang belum optimal karena terkendala kurangnya sarana prasarana (Sarpras) berupa mobil pemadam.
Damkar, Kabupaten Buru, hanya memiliki 3 unit mobil pemadam, dua diantaranya dalam kondisi rusak total, sedangkan satu unit yang ada usianya sudah 13 tahun dengan kondisi tangki terdapat banyak lubang.
Sehingga peristiswa kebakaran yang melanda lahan pohon kayu putih milik warga pada Selasa (19/09) kemarin, termasuk beberapa peristiwa kebakaran lainya di kota Namlea beberapa waktu lalu tidak bisa dilakukan dengan baik.
Menurut Nurlatu melihat laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan pembangunan perumahan, perkantoran di Kabupaten Buru semakin pesat, sudah barang tentu berpengaruh terhadap potensi kebakaran.
Olehnya itu dia berharap Pemerintah Daerah dan DPRD setempat menganggarkan pembelian minimal 1 unit mobil pemdam yang baru.
Sementara itu kebakaran lahan pohon kayu putih di Namlea, Pulau Buru, pada Selasa (17/9) menyebabkan ribuan pohon kayu putih yang ada di lokasi hangus terbar.
Peristiwa ini berdampak para penyuling minyak kayu putih di kota Namlea bernama La Ardi. Sehari-harinya Ardi hanya menggantungkan hidupnya dari hasil menyuling minyak kayu putih.Dia mengaku sangat terpukul dengan bencana kebakaran tersebut.
Dia berharap pemerintah daerah setempat memberi perhatian kpeda dirinya maupun sesama penyuling minyak kayu putih mengalami musibah kebakaran ini.
Dia juga berharap warga tidak melakukan aktifitas pembakaran dengan sembarangan karena akan berdampak bencana seperti yang terjadi pada Selasa kemarin.
Diberitakan sebelumnya kebakaran melanda lahan pohon kayu putih di Namlea, Pulau Buru, Maluku, Selasa (17/9), sekira pukul 12:00 waktu setempat.
Lokasi kebakaran tidak jauh dari pemukiman warga. Bencana ini mengakibatkan pohon kayu putih yang ada di lokasi hangus terbar..
Warga sekitar bersama aparat kepolisian Resor Pulau Buru berjibaku memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya agar tidak merembet ke pemukiaman rumah warga.
Satu unit mobil tangki milik Dirjen Perhubungan Laut juga diterjunkan ke lokasi. Upaya menjinakan api sedikit terkendala akibat keterbatasan sumber air di lokasi kebakaran.
Setelah berjibaku lebih dari 3 jam kobaran api akhirnya berhasil dipadamkan. Kondisi ini jika terus dibiarkan maka pohon kayu putih yang jadi primadona Pulau Buru terancam punah.DMS