Berita Papua – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan izin operasional pendirian Universitas Okmin Papua. Universitas Okmin diresmikan tepat pada HUT ke-76 RI.
“Betul, kemarin (Selasa) siang resmi berdiri Universitas Okmin Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua,” kata Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam, Rabu (18/8/2021).
Dia berharap kehadiran Universitas Okmin meningkatkan penyebaran ilmu pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kehidupan masyarakat.
“Semoga bisa menjadi tonggak pembangunan SDM di Pegunungan Bintang pada khususnya, di Papua pada umumnya,” ujarnya.
Izin operasional Universitas Okmin ini didasarkan pada Surat Keputusan Mendikbudristek RI Nomor 344/E/O/2021 tentang Izin Pendirian Universitas Okmin Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Okmin Papua.
Nizam berharap kehadiran Universitas Okmin juga dapat membangun ekonomi, kesejahteraan sosial dan memajukan masyarakat Papua, khususnya Kabupaten Pegunungan Bintang dan kawasan sekitarnya.
“Saya berharap teman-teman Universitas Okmin selain nanti membangun sumber daya manusia, juga membangun sumber perekonomian masyarakat. Kampus juga harus menjadi mata air bagi pembangunan di daerah,” ucap Nizam saat peresmian Universitas Okmin Papua pada Selasa (17/8) bertepatan dengan HUT ke-76 RI.
Nizam mengingatkan para dosen Universitas Okmin agar turut membangun pengabdian masyarakat, penelitian, serta fokus pada pengembangan potensi di daerah. Dirinya juga mengajak para dosen untuk memaknai pendirian universitas ini sebagai satu langkah sejarah penting bagi masyarakat di Pegunungan Bintang dan menjadi lembaran baru untuk kemajuan Papua ke depan.
“Gotong royong antarpemangku kebijakan pendidikan sangat penting dilakukan, seperti perguruan tinggi yang sudah ada, pemerintah daerah, masyarakat, dan industri, Agar dapat maju bersama dalam membangun tanah Papua,” katanya.
Ungkapan Bupati Pegunungan Bintang
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana menyampaikan bahwa impian dan harapan Papua akan menjadi nyata dengan masuknya pendidikan tinggi ke tanah Papua.
“Tidak ada yang lain selain pendidikan. Pendidikan adalah jendela dunia, bagaimana orang buka pintu melalui jendela untuk mengetahui dirinya, dengan demikian pendidikan menjadi kunci pintas di Papua dan di Indonesia mencerdaskan semua bangsa,” tutur Spei Yan Bidana.
Dia menambahkan, hadirnya Universitas Okmin Papua menjadi hadiah dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-76 RI untuk Papua dan bisa menjadi tonggak kemajuan pendidikan di daerahnya. Dia berharap, mahasiswa dari Universitas Okmin Papua kelak akan menjadi pemimpin nasional bagi kemajuan bangsa.
Penyerahan Tablet Edu Dikti
Pada kesempatan ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Sesditjen Diktiristek), Paristiyanti Nurwardani dan Direktur Kelembagaan Ridwan secara simbolis menyerahkan tablet Edu Dikti yang berisi 300 modul dari 6 prodi kepada mahasiswa Universitas Okmin Papua.
Kemendikbudristek melalui Ditjen Diktiristek juga akan memberikan mobil pendidikan jarak jauh keliling yang difasilitasi dengan VSAT guna mempermudah proses belajar.
Paristiyanti mengatakan pihaknya akan mengirimkan tablet Edu Dikti ke beberapa universitas lain di kawasan Indonesia Timur seperti Universitas Tribuana Kalabahi NTT, Universitas Nusa Cendana, Universitas Timur NTT, Universitas Patimura Maluku, STIKES Pasapua Ambon, Universitas Victory Sorong, Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Cenderawasih, Universitas Papua, dan Universitas Muhammadiyah Papua.
“Dengan pemberian tablet dan mobil VSAT akan memperlancar proses pembelajaran dalam rangka mewujudkan transformasi pendidikan tinggi Kampus Merdeka. Mudah-mudahan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian dan pengabdian masyarakat,” ungkap Paris.
Selanjutnya, Staf Khusus Bupati Pegunungan Bintang Papua, Yohannes Sardjono menyampaikan harapannya bahwa keberadaan Universitas Okmin Papua di daerah pedalaman dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia yang saat ini masih rendah di antara 34 provinsi lainnya.
“Kami sudah disediakan lahan 100 hektar dan 10 hektar untuk kampus terpadu, kemudian sudah disiapkan anggaran APBN senilai 2,1 triliun melalui Kantor Staf Presiden untuk pembangunan kampus pada tahun 2022,” tegasnya. DMS