Jakarta (DMS) – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) terus memantau situasi keamanan di Iran pasca serangan militer Israel pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat, dengan berkoordinasi bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) di Teheran dan perwakilan RI di kawasan Timur Tengah.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa jumlah warga negara Indonesia (WNI) di Iran tercatat sebanyak 386 orang, mayoritas merupakan pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Kota Qom.
“Sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut,” ujar Judha dalam keterangan pers, Jumat (14/6).
KBRI Teheran telah mengimbau seluruh WNI di Iran agar meningkatkan kewaspadaan, menjaga keselamatan diri, serta tetap menjalin komunikasi dengan KBRI. WNI juga diminta untuk segera melaporkan keberadaan dan kondisi mereka.
Bagi WNI yang mengalami keadaan darurat, dapat menghubungi hotline KBRI Teheran di nomor +989024668889.
Kemlu juga mengimbau WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Iran atau Israel untuk menundanya. Sementara WNI yang melintasi kawasan Timur Tengah diminta mewaspadai potensi gangguan jadwal penerbangan, serta memanfaatkan layanan darurat melalui aplikasi Safe Travel Kemlu atau menghubungi perwakilan RI terdekat.
Terkait serangan tersebut, Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengecam aksi militer Israel dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri agar tidak memperburuk ketegangan.
“Kami berharap situasi tidak berkembang menjadi lebih buruk,” tegas Menlu Sugiono.
Kemlu RI memastikan akan terus memantau kondisi keamanan dan memberikan pembaruan kepada publik terkait perkembangan di lapangan.DMS/AC











