Berita Maluku Tengah – Belasan ibu mendatangi kantor bupati Maluku Tengah dan kantor dinas Pendidikan untuk menyampaikan protes atas dugaan tindakan pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah inisial TS bersama istri terhadap korban dengan inisial MP di ruang kesra kantor bupati Maluku Tengah.
Para ibu yang datang membawa poster dengan bertuliskan berbagai kecaman dan desakan agar penjabat bupati memberhentikan Kepala Dinas Pendidikan dari jabatannya karena dinilai arogan karena yang bersangkutan memukul seorang wanita, yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Ibu Risna Wati Sulissa, keluarga korban, dalam wawancara dengan reporter DMS Media Group, mengungkapkan bahwa mereka mendatangi kantor bupati untuk meminta penjabat bupati mencopot jabatan TS selaku Kepala Dinas Pendidikan karena dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap salah satu ASN yang bekerja di bagian Kesra kantor bupati Maluku Tengah.
Tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh TS selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah dianggap tidak pantas bagi seorang pejabat, karena merendahkan martabat seorang wanita di ruang publik.
Oleh karena itu, desakan untuk mencopot TS dimaksudkan agar mempermudah proses hukum yang telah dilaporkan oleh korban untuk ditindaklanjuti oleh pihak penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian Polres Maluku Tengah.
Selain menggelar aksi di kantor bupati, para ibu juga melanjutkan aksinya ke kantor dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah. Namun, mereka tidak berhasil bertemu dengan yang bersangkutan.
Mereka sengaja menggantung pakaian wanita, yakni daster, di depan gapura pintu masuk ke kantor dinas Pendidikan Maluku Tengah sebagai bentuk protes atas tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan oleh TS selaku Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah terhadap korban.
Lebih lanjut, sebagai keluarga korban, mereka berharap aparat kepolisian dapat melakukan proses hukum dengan baik, sehingga memberikan rasa adil bagi korban. Tindakan TS selaku Kepala Dinas Pendidikan dianggap tidak sesuai dengan etika sebagai pejabat publik.
Saat ini, korban pemukulan telah menjalani pemeriksaan visum, dan sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, korban telah membuat laporan ke Polres Maluku Tengah.DMS