Berita Ambon – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon Alfredo Hehamahua mengakui, keterbatasan armada dan waktu kerja berdampak proses pengangkatan sampah di Teluk Ambon tidak sebanding dengan volume sampah yang menimbun.
Rata-rata dalam satu hari empat armada didukung 17 petugas kebersihan mulai bekerja pukul 8 – 12 WIT mampu mengangkut sampah tiga hingga empat ton.
Kendati keterbatasan armada petugas setiap harinya terus bekerja keras untuk membersihkan Teluk Ambon dari berbagai jenis sampah yang mengotori laut.
Dengan menggunakan armada speedboat, petugas kebersihan yang terdiri dari empat kelompok menyisir peraiaran Teluk Ambon untuk mengangkut berbagai jenis sampah yang ditemukan di perairan tersebut.
Sampah-sampah yang diangkut dari laut kemudian dibawah kedarat selanjutnya dikerjakan secara manual, dimasukan ke dalam karung dan dibawa petugas ke tempat akhir pembuangan sampah di Kota Ambon.
Dijelaskan, ada 141 titik pembuangan sampah berasal dari darat masuk ke teluk, belum lagi termasuk sampah yang dibuang masyarakat melalui 29 sungai di kota Ambon yang bermuara kelaut. Semuanya berpotensi menambah volume sampah di laut.
Hehamahua mengakui beberapa hari belakangan pembersihan sampah di teluk Ambon terhambat, adanya cuaca gelombang, meski demikian proses pembersihan tetap dilakukan 17 petugas.
Ia menambahkan, seharusnya kegiatan pembersihan sampah laut di Teluk Ambon tidak lagi menjadi kewenangan Pemerintah Kota Ambon. Namun, karena dinas LHP Provinsi Maluku tidak memiliki armada, sehingga kegiatan itu dilakukan pihaknya.
Dia pun mengimbau kepada warga khususnya para pedagang di Pasar Mardika dan Batu Merah agar lebih menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan karena hal itu tidak hanya akan mencemari laut, namun mengotori keindahan Teluk Ambon.DMS