Berita Maluku Tengah, Masohi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah kembali menyoroti sejumlah proyek infrastruktur di wilayah Seram Utara, Pulau Seram.
Ada sejumlah proyek pembangunan jalan dan jembatan yang menjadi atensi, karena fakta dilapangan pekerjaannya mandek.
Seperti pekerjaan jalan lingkungan desa dan jembatan di Kecamatan Seram Utara Barat, Kecamatan Seram Utara, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan Kecamatan Seram Utara Timur Seti.
Ketua Komisi II DPRD Maluku Tengah, Hasan Alkatiri, tegas meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku Tengah segera menurunkan tim ke lokasi pelaksanaan proyek pembangunan jalan lingkungan dan jembatan yang sudah lebih dari setahun ini belum diselesaikan oleh pihak kontraktor.
Menurut politisi Partai Golkar ini, semestinya paket proyek yang pekerjaanya dilakukan sejak tahun 2023 lalu harusnya sudah rampung dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Namun fakta berkata lain, hingga Mey 2024, ternyata pekerjaan proyek-proyek itu belum juga rampung.
Ia mencontohkan pembangunan ruas jalan di Desa Samal, Kecamatan Seram Utara Kobi Dimana progress pekerjaanya baru 30 persen. Sama halnya dengan proyek infrstruktut di desa Kobi, Kecamatan Seram Utara Kobi.
Sangat disayangkan pekerjaan pembangunan infrastruktur bernilai miliaran yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2023 seharusnya sudah rampung, karena sangat dibutuhkan masyarakat di Seram Utara.
Sekretaris DPC Golakr Maluku Tengah inipun meminta kepada kontraktor pelaksana agar bertanggung jawab dan segera menjelesaikan proyek-proyek dimaksud.
Ia juga meminta Kepala Dinas Umum, Maluku Tengah segera membentuk tim untuk melakukan audit atas perkerjaan proyek-proyek tersebut.
Pantauan dilapangan proyek pekerjaan jalan di desa Samal, Kecamatan Seram Utara Kobi misanya, dari papan yang berdiri tertera nama proyek pekerjaan peningkatan ruas jalan lingkar SP Seram Samal menggunakan dana DAK 2023 dimana proses pekerjaanya tercatat 27 April 2023.
Proyek ini menalan anggaran sebesar Rp2.2851.990.949 miliar dengan volume pekerjaan sepanjang 1.150 KM hingga saat ini belum selesai dikerjakan oleh pihak kontraktor CV Triasa Mandiri.
Kondisi jalan terlihat baru sebatas pemadatan belum dilakukan pengaspalan atau hotmix. DMS