Taniwel, SBB (DMS) – Sebanyak 22 jemaat di Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Taniwel mengikuti Persidangan Klasis ke-43 Tahun 2025 yang berlangsung di Gereja Elohim Jemaat GPM Neniari, Minggu (23/3).
Persidangan ini dibuka dengan ibadah yang dipimpin oleh Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella. Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya peran pelayan gereja dalam memberikan teladan yang baik di tengah tantangan zaman. Maspaitella juga mengingatkan para peserta untuk hidup dalam kerendahan hati dan meneladani pengorbanan Kristus bagi umat manusia.
Ketua Panitia Persidangan, Ferdinand Lemosol, dalam laporannya menyampaikan bahwa agenda tahunan ini bertujuan menyusun serta menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Klasis, mengesahkan program kerja jemaat, serta membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Klasis tahun 2026.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu menyukseskan persidangan.
Ketua Klasis GPM Taniwel, Pdt. Johanis Makatita, menyatakan bahwa persidangan ini menjadi momentum bagi Majelis Pekerja Klasis GPM Taniwel dalam mengakhiri masa pelayanan mereka. Ia berharap pengalaman yang diperoleh selama pelayanan dapat menjadi berkat bagi jemaat ke depan.
Selain itu, persidangan juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh jemaat di Klasis Taniwel, terutama keterisolasian beberapa jemaat akibat minimnya infrastruktur, akses jalan, pendidikan, dan ekonomi.
Dalam sambutannya, Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, menegaskan bahwa gereja memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai permasalahan sosial.
Ia mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen dalam pelayanan yang lebih baik serta mendorong peningkatan kesejahteraan jemaat melalui sinergi dengan pemerintah. Maspaitella berharap persidangan ini dapat melahirkan program yang tidak hanya berfokus pada aspek materi dan fisik, tetapi juga moral dan spiritual.
Salah satu program yang menjadi perhatian dalam persidangan ini adalah Gerakan Keluarga Menanam, yang sejalan dengan kebijakan gereja melalui MPH Sinode GPM.
Sementara itu, Bupati Seram Bagian Barat, Asri Arman, dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Alvin Tuasuun, menekankan pentingnya kolaborasi antara gereja dan pemerintah dalam pengembangan masyarakat.
Pemerintah daerah berharap jemaat dapat menciptakan suasana yang damai dan kondusif serta mendukung berbagai program pembangunan.
Sebagai simbol pembukaan resmi persidangan, dilakukan prosesi pembakaran damar oleh Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella. Persidangan ini diikuti oleh 130 peserta dari 22 jemaat se-Klasis GPM Taniwel, dengan mengusung tema: “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu.”DMS