Berita Maluku Tengah – Komsisi II DPRD Maluku Tengah melakukan pertemuan bersama PT Pertamina (Persero) Kantor Pemasaran Regional VIII Cabang Ambon, Kamis, (28/10). Pertemuan membahas kelanggakaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Maluku Tengah khususnya di kota Masohi yang terjadi belakangan.
Beberapa pokok bahasan yang disampaikan dalam pertemuan tersebut antara lain mekanisme penyuplaian BBM ke Maluku Tengah. Hal ini dilakukan karena DPRD ingin memastikan ketersediaan BBM di Maluku Tengah tetap normal menginggat akhir-akhir ini sering terjadi kelangkaan pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota Masohi.
Wakil Ketua Komisis II DPRD Maluku Tengah, Hasan Alkatiri kepada DMS Media Group menjelaskan, dari hasil pertemuan itu, Komisi banyak mendapat banyak masukan dan penjelasan. Salah satu penyebab kelangkaan karena keterlambatan pembayaran pihak SPBU ke Depot Pertamina.
“Tadi setelah diurai ternyata kita bisa simpulkan bahwa kendalanya di SPBU karena keterlamatan setoran dari SPBU, kita harapkan ada kerjasama yang baik antara Pertamian dan SPBU jika kesulitan, penyetoran bisa dilakukan melalui mekanisme kredit” kata Alkatiri
Disebutakan, sekembalinya ke Masohi, Komisis II menjadwalkan pertemuan dengan pemerintah daerah berama pengelolah SPBU untuk membahas persoalan ini.
Pihak Pertamina juga telah mengaransikan ketersediaan BBM di Depot Pertamian Masohi aman hingga Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu Manager Pemasaran Regional VIII, Wilson Eddy Wijaya menyamin stok BBM di Maluku Tengah mencukupi, karena peyaluran ke Depot Masohi dilakuan sesuai permintaan.
Terkait dengan adanya kelangkaan justru Wilson mempertanyakan hal tersebut, karena menurutnya BBM, jenis Pertalite maupun Pertamax stoknya cukup tersedia.
Wilson juga meminta Pemerintah Daerah sebaiknya membangun SPBU khusus nelayan.
Menyikapi lonjakan kebutuhan masyarakat di akhir tahun jelang Natal Tahun baru, Wilson menyarakankan Pemerintah mengajukan besaran quota yang dibutuhkan jelang akhir tahun.
Diketahui kelangkaan BBM di Kota Masohi seringkali terjadi dan dicurigai ada indikasi lain dibalik kelangkaan tersebut.
Menyikapi persolan kelangkaan BBM di Maluku Tengah, pekan lalu Komisi II DPRD melakukan pertemuan dengan pihak SPBU maupun Depot Pertamina Masohi membahas persoalan dimaksud.
Dalam pertemuan itu para pengelolah SBPU juga menyampaikan minimnya penyaluran BMM dari unit terminal sehingga stok yang ada di SPBU cepat menipis.
Sementara Pihak Pertiman melalui Fuel Terminal Manajer Masohi, Yoga Reksosumadyo menyatakan, stok BBM di Terminal Masohi maupun proses penyaluran ke SPBU berjalan normal.
Kelangkaan BBM di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, seringkali terjadi sehingga berdampak mengularnya antrean mobil di sejumlah SPBU salah satunya di SPBU Batas Kota.
SPBU itu hampir setiap harinya dipadati kendaraan roda dua dan empat. Kejadian ini membuat, para sopir terutama Angkutan Umum (Angkot) terpaksa mengantre berjam-jam demi mendapatkan beberapa liter BBM untuk kendaraan mereka.
Selain keluhan mengantre persoalan lain juga timbul karena pihak SPBU tak hanya melayani kendaraan, namun juga melayani jirigen milik para pengecer minyak yang memakan waktu antrean.DMS