Jakarta (DMS) – Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya bersama anggota lainnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, untuk menindaklanjuti kaburnya tujuh tahanan kasus narkoba yang meloloskan diri dengan cara merusak teralis kamar pada Selasa (12/11) dini hari.
Menurut Willy Aditya, sidak ini dilakukan untuk memperoleh gambaran jelas terkait insiden pelarian tahanan yang terjadi dua hari sebelumnya.
“Kami masuk dulu, mengecek, melihat, dan mendengar langsung kondisi di rutan ini. Nanti akan kami sampaikan hasil dari sidak,” ujar Willy saat tiba di lokasi, Kamis sekitar pukul 09.15 WIB.
Selain menginvestigasi alasan kaburnya tahanan, Komisi XIII DPR juga akan menilai daya tampung, standar keamanan, dan ketersediaan sumber daya manusia di Rutan Salemba.
“Kenapa bisa ada yang melarikan diri? Bagaimana kapasitas rutan ini, serta kesiapan petugas dalam menjaga keamanan di sini?” kata Willy.
Kepala Rutan Kelas I Salemba, Agung Nurbani, menjelaskan bahwa tujuh tahanan kasus narkoba itu diduga melarikan diri dengan menjebol teralis kamar. Setelah kejadian tersebut, petugas rutan segera memeriksa kamar dan menyisir area di sekitar rutan.
Agung menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan insiden ini ke Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta dan kepolisian setempat, serta tengah bekerja sama dengan Ditjenpas dan kepolisian dalam upaya pengejaran terhadap para tahanan yang kabur.DMS/AC