Berita Maluku Tengah, Saparua – Paviliun Gedung Diorama sejarah perang Pattimura yang terletak di desa Saparua saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Sebagian besar gedung mengalami kerusakan dan terkesan dibiarkan begitu saja tanpa adanya perbaikan.
Angky Saiya, penjaga Paviliun Gedung Diorama, saat diwawancarai menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir kondisi Gedung Diorama sangat memprihatinkan. Banyak fasilitas yang mengalami kerusakan, seperti dinding, plafon, dan seng penutup gedung.
Kerusakan tersebut terkesan dibiarkan begitu saja tanpa adanya langkah konkret untuk melakukan perbaikan oleh pihak pemerintah provinsi Maluku, khususnya Dinas Pendidikan sebagai penanggung jawab.
Sementara itu, di sisi lain, banyak kegiatan berskala besar dilakukan di lokasi tersebut karena dekat dengan Benteng Duurstede dan melibatkan banyak orang yang berkunjung ke Paviliun Gedung Diorama sejarah perang Pattimura. Sayangnya, banyak kerusakan terlihat di beberapa bagian gedung.
Oleh karena itu, dirinya berharap adanya langkah konkret dari pemerintah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi, untuk melakukan perbaikan menyeluruh pada beberapa bagian gedung yang rusak.
Selain itu, hal lain yang menjadi harapan dirinya adalah biaya operasional pembayaran listrik yang digunakan untuk penerangan lampu di Gedung Diorama. Selama ini, pembayaran biaya listrik ditanggung dengan menggunakan uang pribadi.
Camat Saparua, Wenny Salamor, mengungkapkan hal yang sama dan berharap berbagai kerusakan yang ada dapat segera diperbaiki. Kondisi Gedung Diorama saat ini membuat pengunjung atau wisatawan tidak merasa nyaman.
Seperti diketahui, paviliun Gedung Diorama sejarah perang Pattimura merupakan gedung yang menyimpan berbagai cerita, termasuk benda-benda sejarah yang berada tidak jauh dari lokasi Benteng Duurstede.
Setiap tahun, di kawasan tersebut selalu diadakan berbagai kegiatan, salah satunya adalah upacara peringatan hari Pattimura yang diawali dengan prosesi jalan obor dan kegiatan lainnya.DMS