Berita Maluku, Ambon – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Lembaga Nanaku Maluku (L-Nama) menggelar aksi demo di depan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, meminta dinas terkait bisa melihat kondisi sekolah SMA Negeri 9 di Seram Bagian Timur yang mengalami kerusakan parah serta kekurangan tenaga pendidik.
Kordinator Aksi Zulkarnain Kella saat diwawancarai Tim DMS Media Group menjelaskan, aksi yang di lakukan saat ini untuk mempertanyakan fungsi dari Dinas Pendidikan yang terkesan tidak pernah serius untuk menangani persoalan pendidikan di daerah pelosok seperti yang dialami oleh SMA Negeri 9 Desa Rumfakat yang sudah bertahun-tahun tidak mengalami proses pembangunan tambahan.
“Kami minta Dinas Pendidikan untuk lebih serius menanggapi persoalan ketertinggalan yang dialami oleh SMA Negeri 9, mulai dari infrastruktur bangunan sampai dengan sumber daya manusianya” ujar Kella.
Selain itu Kella menekankan, kurangnya jumlah tenaga guru menyebabkan minimnya kualitas belajar mengajar di sekolah tersebut,karena satu guru dipaksa untuk dapat meng-handle beberapa mata pelajaran sekaligus,.
Hal ini tentu saja dianggap sangat memberatkan khususnya bagi kelas persiapan ujian nasional karena harus ada beberapa tahapan yang mesti dilalui oleh para siswa seperti try out dan kelas tambahan lainnya yang membutuhkan penanganan dari guru khusus mata pelajaran yang diuji.
Menurutnya, Dinas Pendidikan telah gagal menerapkan sistem pembagian guru secara merata untuk pemenuhan kualitas pendidikan yang baik.
SMU yang dibangun melalui dana partisipasi masyarakat dan kemudian mengubah statusnya menjadi SMA Negeri 9 Kabupaten Seram Bagian Timur dengan adanya perubahan status menjadi SMU Negeri seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Maluku. Berita Maluku radiodms.com
