Berita Maluku Tengah, Masohi – Lahan milik petani padi di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah, terancam disita pihak Bank karena para petani belum melunasi angsuran pinjaman disebabkan gagal panen selama tiga musim.
Khawatir kondisi tersebut mengancam keberlangsungan produksi pertanian di daerah itu, Anggota DPRD Hasan Alkatiri, meminta Pemerintah Daerah Maluku Tengah mengambil sikap untuk membantu memberikan dana stimulan kepada para petani yang terkena dampak gagal panen.
Diakui Politisi Partai Golkar ini, kalau hasil panen para petani di dua Kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) itu sudah di dua tahun terakhir mengalami pemerosotan jauh dari target.
Bisanya target hasil dari satu hektar tanaman padi biasanya menghasilkan 8 ton gabah, namum selama tiga musim itu mereka hanya mendapatkan hasil panen rata-rata 1 hingga 2 ton.
Hal itu tentu dapat berdampak terhadap pembayaran utang beserta bunga yang dipinjam melalui Bank BRI dan Bank Maluku-Maluku Utara.
Dikatakan, gagal panen disebabkan serangan hama wereng dalam tiga musim tanam. Bahkan kondisi kesuburan tanah diklaim salah satu penyebabnya.
Alkatiri juga meminta Dinas Holtikultura dan tanaman pangan untuk mengambil sampel tanah untuk diteliti sehingga dapat diketahui penyebab gagal panen.
Ia menambahkan, pihak Bank telah mendatangi para petani untuk diberi peringatan terkait pelunasan kredit dalam beberapa hari kedepan.
Para petani mayoritas menjamin sertifikat tanah mereka selama tiga bulan untuk mendapatkan pinjmanan modal baik di BRI maupun Bank Pembangunan Daerah Maluku (BPDM) dan harus melunasi angsuran tersebut dari hasil panen padi.
Petani rata-rata setiap kredit di Bank untuk menggarap sawah hingga menanam butuh sekitar 12 jutaan.DMS