Berita Ambon –”Soal pembangunan lapak, saya bilang bukan pemkot. Tadi malam kami lakukan koodidinasi, kami minta untuk hentikan pembangunan lapak di terminal. Kalau bisa dibersihkan lapak itu di terminal ” kata Penjabat Walikota Ambon Bodewin Watimena, usai berdialog dengan Perwakilan Asosiasi Sopir Angkot kota Ambon (ASKA) di Balai kota Ambon, Rabu (22/02).
Jawaban tegas Penjabat Walikota sehubungan polemik pembangunan lapak dalam terminal Mardika yang menjadi tuntutan ASKA saat ,menggelar aksi demo.
Karena menurut Aska pembangunan lapak dalam terminal Mardika berdampak mempersempit ruang gerak kendaraan angkutan umum dalam terminal itu, baik itu di terminal A1 maupun A2..
Dijelaskan Wattimena sesuai dengan hasil koordinasi dirinya dengan pihak terkait, telah disetujui sehingga pembangunan lapak dapat dihentikan dan lapak yang baru dibangun segera dibongkar.
Diketahui kalau Pemkot Ambon kerapkali menertibkan terminal Mardika dari keberadaan para pedagang, anehnya belakangan, Pemprov melalui pihak lain kembali membangun lapak-lapak bagi pedagang dalam terminal yang ditertibkan tersebut.
Proses pembangunan inilah yang membuat sopir angkot yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkot Kota Ambon menggelar aksi demo disertai mogok sopir angkot.
Dampak dari aksi mogok tersebut, membuat aktifitas warga kota Ambon menjadi terganggu, tidak saja itu siswa sekolah juga kesulitan untuk mendapatkan kendaraan saat pulang sekolah.
Diketahui , AKSA menggelar aksi demonstrasi diikuti mogok operasi sopir angkot. Dalam aksinya ASKA menyampaikan tiga tuntutan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku yaitu penolakan pembangunan lapak dalam Terminal Mardika, persoalan transportasi online dan masalah Bahan Bakar Minyak (BBM). DMS