Berita Ambon – Kostum APD Covid menjadi momok tersendiri bagi sebagian besar orang dikala Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melanda dunia dua tahun belakangan.
Kostum ini menjadi symbol kengerian bagi warga ketika ada orang tua, kerabat maupun warga yang lain dinyatakan positif terpapar virus corona harus dijemput pertugas dengan APD lengkap maupun saat merawat pasien di rumah sakit/puskesmas.
Kostum ini menjadi seragam wajib bagi nakes maupun mereka yang bertugas memakamkan pasien meninggal akibat covid.
Namun kostum ini tidak lagi menjadi symbol mengerikan bagi warga kota Ambon saaat ini. Kenapa demikian?
Karena kostum APD ala Covid ini adalah salah satu dari sekian kostum unik yang ditampilkan peserta Lomba Gerak Jalan (LGJ) dan Baris Empang yang diselenggarakan di negeri Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, dalam rangka memeriahkan HUT Kota Ambon ke – 447 dan HUT Gereja Protestan Maluku (GPM) ke-87.
Kegiatan LGJ yang digelar selama dua hari (Sabtu-Minggu) itu menampilkan beragam kostum unik kreasi warga negeri desa Tawiri yang juga peserta lomba, mulai dari Daster, Tipar Mayang hingga kostum APD ala Covid lengkap dengan alat disenfektan.
Ada juga regu peserta menampilkan kostum berbagai ragam profesi seperti tokoh agama, TNI ASN hingga petani, yang melambangkan symbol toleransi dan persatuan.
Meskipun banyak peserta menggunakan kostum rapih seperti baju cele, kostum ala prajurit dan lainnya, namun yang menarik perhatian ratusan penonton yang menyaksikan LGJ tersebut adalah kostum –kostum unik yang dipakai peserta lomba.
Kegiatan ini resmi dibuka Penjabat Walikota Ambon Bodewin Watimena pada Minggu (04/09)
Ketua Panitia lomba, Ricky Davids Helaha mengatakan, LGJ 2022 Tawiri diikuti sebanyak 101 regu peserta terdiri peserta baris indah anak dan dewasa sebanyak 61 regu dan 40 regu baris empang.
Penilaian pemenang kata Helaha adalah regu dengan kostum dan penampilan terbaik.
Panitia memberikan kesempatan seluasnya bagi peserta untuk berkreasi baik itu kostum maupun gerakan dan gaya. Bahkan kostum unik mendapat point penilaian tersendiri.
LGJ 2022 Tawiri semakin meriah disaat momen baris empang berlangsung, dimana peserta secara bebas menampilkan kreasi mereka seperti tarian-maku-maku dan goyang “Bento” yang saat ini banyak digemari berbagai kalangan terutama anak-anak.
Baik orang dewasa maupun anak-anak tak sungkan memperagakan goyang “Bento” dari posisi tegak hingga berlutut di tanah.
Goyang Bento mengundang gelak tawa para penonton yang hadir menyaksikan acara tersebut. Tidak sedikit warga mengabadikan moment tersebut melalui gadget (telephon genggam) untuk di posting ke media sosial mereka seperti facebook,instagram dan tik tok.
Diketahui Kegiatan ini kembali diselenggarakan setelah dua tahun vakum akibat Covid-19.DMS