Berita Maluku Tengah, Masohi – Lima isu utama menjadi tuntutan mahasiswa saat menggelar aksi demo secara bersama-sama di depan kantor bupati Maluku Tengah, pada Senin, 11/12/2023.
Aksi demo beberapa organisasi kemahasiswaan, mulai dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Masohi, menyuarakan tuntutan yang sama kepada penjabat bupati Maluku Tengah.
Rasid Pelupessy, koordinator aksi dalam orasinya, menyampaikan lima isu yang dibawa dalam aksi damai tersebut, di antaranya, mahasiswa mempertanyakan janji gubernur Murad untuk memindahkan ibu kota provinsi Maluku ke Makariki, seperti yang dijanjikan saat awal kampanye 2018. Mereka berharap hal tersebut harus ditanyakan Pemda kepada Pemprov.
Selain mempertanyakan pemindahan ibukota provinsi, para pendemo juga mempertanyakan defisit anggaran Pemda Maluku Tengah tahun 2023 yang mencapai Rp111 miliar, sesuai penjelasan yang disampaikan penjabat bupati saat penetapan KUA bersama DPRD beberapa waktu lalu.
Hal lain yang menjadi sorotan mahasiswa adalah rencana refocusing anggaran pada setiap OPD yang akan dilakukan penjabat bupati, sementara di sisi lain, banyak proyek fisik yang sedang dijalankan sehingga menimbulkan pertanyaan dari mana anggaran diperoleh untuk membiayai proyek tersebut.
Oleh karena itu, dalam aksi ini, mahasiswa meminta penjelasan langsung dari penjabat bupati terkait apa yang menjadi alasan terjadinya defisit anggaran hingga mencapai angka Rp111 miliar lebih tahun 2023, mengingat selama ini Pemda Maluku Tengah terkesan kurang transparan mengenai penggunaan anggaran daerah.
Saat aksi dilakukan, para pendemo hanya temuai oleh Sekretaris Kesbang Pol Rusman Angkotasan yang mengatakan bahwa penjabat bupati sementara berada di luar daerah, dan Sekda Maluku Tengah, Jauhari Tuarita, siap menerima massa aksi untuk mendengar aspirasi, namun mereka menolak ketemu.
Dalam aksi tersebut, massa aksi membawa spanduk dan poster bertulisan “Penjabat bupati mengalami gawat darurat”, massa juga melakukan aksi membakar ban bekas di tengah jalan aksi berlangsung, mereka berjanji akan kembali melakukan aksi dalam jumlah yang lebih besar.DMS