Berita Maluku, Ambon – Puluhan Mahasiswa asal Seram Bagian Timur (SBT) yang ada di kota Ambon melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang kantor gubernur Maluku, Rabu 13/05/2020, dengan membawa sejumlah pamflet yang bertuliskan “gubernur kami ingin pulang melihat senyum mama”.
Kasa Rumodar Salah satu mahasiswa SBT mewakili rekan –rekan mahasisa lainya kepada tim DMS Media Group menjelaskan kedatangan mereka ke kantor gubenur untuk menyampikan beberapa tuntutan mereka sebagai mahasiswa asal kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kepada gubernur Maluku.
Diantaranya mereka mendesak pemerintah provinsi Maluku untuk segera mengizinkan agar mahasiswa dapat pulang ke kampung halaman, mengingat dalam beberapa hari kedepan akan masuk persiapan lebaran, karena mereka berharap dapat melaksanakan lebaran bersama dengan keluarga masing-masing di kampung halaman.
Selain itu mereka juga meminta gubernur Maluku menyurati bupati kabupaten SBT agar dapat membuka akses pelabuhan sehinga kapal-kapal dapat kembali beroperasi, termasuk juga meminta kepada ketua tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku agar dapat mempertimbangkan kembali biaya rapid test bagi mahasiswa/masyarakat yang akan pulang.
Karena menurut mereka untuk melakukan rapid test sebagai salah satu syarat agar dapat dizinkan pulang, maka mereka harus mengeluarkan uang sebesar Rp.650.000, untuk mendapatkan hasil rapid test, hal ini juga dirasa sangat memberatkan para mahasiswa.
“Kami datang di sini menuntut bagimana caranya pemerintah provinsi Maluku menyurati atau memberikan pemberitahuan kepada pemerintah kabupaten SBT agar bagimana caranya kami masyarakat mahasiswa SBT bisa pulang mengingat beberapa hari lagi sudah menjelang Lebaran jadi kita tidak menunggu waktu yang lama kami harapkan satu atau dua hari ini pulang dari kota Ambon ini” Ujar Kasa Rumodar.
Aksi para mahasiswa asal kabupaten SBT, hanya dapat dilakukan pada luar komplek kantor gubenur Maluku, mereka tidak diizinkan masuk ke dalam dan hanya dapat melakukan orasi dari depan pintu pagar kantor gubernur dan usai melakukan berbagai orasi para mahasiswa membubarkan diri secara teratur dan kembali ke rumah maisng-masing. Berita Maluku radiodms.com