Berita Ambon – Upu Latu dan Ina Latu harus dapat memastikan seluruh negeri adat yang ada di kota Ambon dapat bersama-sama menciptakan kondusifitas, keamanan dan ketertiban masyarakat guna menunjang pemerintah kota Ambon dalam berbagai aspek pembangunan.
Demikian disampaikan penjabat walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam sambuatan pada kegiatan Musyawarah ke II Majelis Latupati kota Ambon dan Pelantikan serta Pengukuhan Majelis Latupati kota Ambon periode 2023- 2027.
Dikatakan walikota siapapun yang nantinya terpilih menjadi pimpinan Latupati di kota Ambon dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah kota Ambon sebagai mitra kerja dalam membangun kota Ambon tercinta.
Setiap negeri-negeri adat yang ada di kota Ambon harus mempu memanfaatkan seluruh potensi kearifan lokal untuk mendukung kota Ambon sebagai kota laboraturium kerukunan umat beragama, salah satunya adalah tetap menjaga kebersamaan hubungan pela gandong dan slogan bersama manggurebe maju.
Diakui walikota setiap negeri adat yang ada dalam kota Ambon mempunyai perbedaan, namun setiap perbedaan yang ada harus dijadikan kekuatan bersama dalam membangun dan memajukan kota Ambon secara bersama-sama.
Sementara itu ketua Latupati Maluku Ibrahim Wokas saat menyampikan sambuatanya mengajak Ina Latu dan Upu Latu bergandeng tangan membangun dan menjaga adat budaya yang berciri keambonan dalam spirit katong samua orang basudara dalam rumah bersama.
Selain itu juga selaku ketua Majelis Latupati Maluku berharap majelis Latupati kota Ambon yang nantinya terpilih dapat membangun sinegri bersama dengan pemerintah kota Ambon dalam berbagai aspek pembangunan.
Salah satu yang termuat dalam 11 program penjabat walikota Ambon adalah menjadikan kota Ambon bersih melalui peningkatan pengelolaan persampahan yang terukur sehingga masyarakat menjadi nyaman untuk hidup dan tinggal di kota Ambon.
Lebih lanjut dikatakan Wokas, melalui Musyawarah ke II dan rapat Majelis Latupati kota Ambon menjadi PR bagi pengurus yang terpilih nanti untuk lebih meningkatkan kualitas kerja berbasis adat dan budaya sehingga memiliki nilai startegis dan penting dalam tujuan utama menetapkan program kerja oleh pengurus majelis terpilih.DMS