Yogyakarta – Malioboro Coffee Night #5, yang diadakan dalam rangka peringatan HUT ke-267 Kota Yogyakarta, telah bertransformasi menjadi pusat perantara bisnis (hub) bagi komunitas kopi dari seluruh Nusantara. Tujuannya adalah agar mereka dapat memasarkan produk-produk kopi mereka ke luar negeri.
Ketua Panitia Malioboro Coffee Night, Wisnu Birowo, mengungkapkan bahwa acara ini akan berlangsung mulai dari 1 hingga 6 Oktober 2023, tersebar di lima lokasi strategis, termasuk Kawasan Pedestrian Malioboro, Plaza Malioboro, Creative Hub Fisipol UGM, Pedestrian Kotabaru, dan Menara Kopi Malioboro.
“Kami ingin para pelaku kopi dari seluruh Nusantara ini dapat memperkuat kemampuan ekspor mereka sambil tetap memanfaatkan pasar lokal,” ungkapnya.
Lebih dari 30 komunitas kopi dari berbagai provinsi, seperti Aceh, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku, Sulawesi Selatan, hingga Nusa Tenggara Timur, akan berpartisipasi dalam acara ini. Acara ini juga akan menjadi forum pertemuan bagi para pelaku bisnis kopi dari segala tahap produksi, mulai dari petani kopi, pelaku industri, pembuat kopi, barista, hingga penyedia mesin pengolahan kopi.
“Dalam hub ini, kami berharap dapat mengidentifikasi potensi-potensi yang mereka miliki sehingga kita dapat berkolaborasi untuk menembus pasar internasional dan domestik,” tambah Wisnu.
Untuk memperluas jaringan internasional, Malioboro Coffee Night #5 telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan mengundang sejumlah duta besar dari negara-negara seperti Etiopia, Belanda, dan beberapa negara Eropa.
“Kami mengundang para duta besar untuk memberikan gambaran tentang posisi kopi Indonesia. Kami ingin secara strategis dan diplomatis menyampaikan bahwa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan kopi mereka,” jelas Wisnu.
Menurut Wisnu, potensi sumber daya kopi di Indonesia sangat besar untuk memenuhi kebutuhan pasar kopi internasional. Ke depannya, komunitas kopi di Indonesia berencana untuk menggandeng diaspora Indonesia di luar negeri guna memasarkan kekayaan produk kopi di Tanah Air.
Selain menjadi hub pemasaran, Malioboro Coffee Night juga bertindak sebagai sarana pendidikan bagi pelaku bisnis kopi lokal agar mereka dapat mengolah dan mengemas produk mereka sesuai dengan standar internasional.
“Kepada rekan-rekan pelaku bisnis kopi, kami menekankan pentingnya kualitas yang sesuai dengan standar internasional maupun selera lokal. Oleh karena itu, acara ini sangat penting untuk menyamakan persepsi tersebut,” tegas Wisnu.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengapresiasi kehadiran Malioboro Coffee Night sebagai platform penting untuk pertemuan dan diskusi tentang kopi. Selain itu, acara ini juga menjadi momen untuk memperkenalkan produk-produk kopi terbaik dari Nusantara dengan berbagai jenis varian kepada khalayak yang lebih luas, serta memperluas peluang ekspor ke berbagai negara.
Dengan semangat Malioboro Coffee Night #5, diharapkan produk-produk kopi Nusantara dapat lebih dikenal di pasar internasional, dan Indonesia dapat tetap menjadi salah satu pemain utama di industri kopi dunia. DMS