Ambon, Maluku (DMS) – Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa, menegaskan bahwa pembangunan pelabuhan terpadu atau Maluku Integrated Port akan menjadi pendorong utama peningkatan tenaga kerja di Maluku. Demikian disampaikannya saat ditanya soal kabar terkini atas usulan pembangunan Maluku Integrated Port kepada kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Lewerissa, pengusulan proyek Maluku Integrated Port yang telah disampaikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai strategi untuk menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan dan menyerap ribuan tenaga kerja lokal di provinsi Maluku.
Menurutnya, keberadaan pelabuhan terpadu ini akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Maluku, khususnya dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan adanya pusat industri perikanan, logistik, dan perdagangan yang terintegrasi, tenaga kerja dari berbagai sektor akan mendapat peluang kerja yang lebih luas dan berkelanjutan.
Dijelaskan Lewerissa, Pelabuhan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang, tetapi juga akan menjadi pusat kegiatan industri yang menciptakan ribuan pekerjaan baru, baik di sektor perikanan, manufaktur, distribusi, hingga jasa pendukung lainnya.
Menurutnya Lokasi yang diusulkan untuk pembangunan Maluku Integrated Port adalah Waisarisa, Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), karena telah memiliki infrastruktur dasar yang siap pakai. Dengan kesiapan lokasi tersebut, proyek ini diharapkan dapat segera berjalan dan memberikan manfaat langsung bagi tenaga kerja setempat.
Hendrik juga menyoroti perlunya pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal agar dapat bersaing dalam industri yang berkembang. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi dengan lembaga pendidikan serta pelaku industri untuk menyelenggarakan program pelatihan vokasi yang berfokus pada keahlian di sektor maritim, pengolahan hasil laut, dan logistik.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya menghentikan praktik alih muatan atau transshipment di tengah laut yang menyebabkan potensi pendapatan daerah hilang dan mengurangi peluang kerja bagi masyarakat Maluku. Dengan adanya pelabuhan terpadu ini, hasil tangkapan dari perairan Maluku dapat langsung diolah dan didistribusikan melalui fasilitas lokal, sehingga menciptakan lebih banyak pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dirinya yakin dengan pelabuhan ini, dipastikan bahwa sumber daya kelautan Maluku dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Maluku sendiri. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang masa depan tenaga kerja di Maluku.DMS











