Jakarta – Pada Minggu sore yang penuh duka, Indonesia kehilangan sosok yang telah memberikan kontribusi besar dalam penanggulangan bencana dan pandemi. Letjen (Purn) DR HC Doni Monardo, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 2019-2021, meninggalkan dunia di usia 60 tahun.
Berita tersebut dikonfirmasi oleh Staf Khusus Kepala BNPB 2019-2021, Egy Massadiah, di ruang ICU RS Siloam Semanggi Jakarta. “Beliau meninggal pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi,” ujar Egy Massadiah.
Doni Monardo dilaporkan jatuh sakit dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023. Meskipun berjuang melawan penyakit, jejak kepemimpinan dan dedikasinya dalam menghadapi bencana dan pandemi tetap diingat sebagai warisan yang luar biasa.
Pada Januari 2019, Doni Monardo dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BNPB. Di bawah kepemimpinannya, ia menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, yang kemudian berkembang menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Maret 2020.
Pada Maret 2023, Doni Monardo meraih penghargaan dari Presiden Jokowi atas upayanya dalam penanggulangan COVID-19. Strategi yang diterapkannya, dikenal sebagai Pentahelix, menitikberatkan semangat kegotongroyongan dari seluruh sumber daya, termasuk kerja sama pemerintah daerah, partisipasi masyarakat setempat, dukungan pakar dan akademisi, peran media, serta kontribusi sektor swasta.
Meninggalnya Doni Monardo meninggalkan kekosongan yang dirasakan di dunia penanggulangan bencana dan kemanusiaan. Namun, warisan kepemimpinannya yang cerdas dan humanis akan terus diingat sebagai landasan bagi generasi mendatang. Indonesia berduka atas kepergian sosok yang tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi juga inspirator dalam menghadapi tantangan krisis. DMS